Harga Minyak Naik USD 1 per Barel, Beban PLN Bertambah Rp 268 Miliar

1 November 2018 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi listrik (Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi listrik (Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) baru saja merilis laporan keuangan. Perusahaan mencatat ada kerugian sebesar Rp 18,4 triliun pada kuartal III 2018. Kinerja keuangan PLN mengalami penurunan dibanding kuartal III 2017 yang berhasil meraup laba bersih Rp 3,06 triliun.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Pengadaan Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi PLN Chairani Rachmatullah mengatakan, keuangan perusahaan sangat sensitif terhadap pergerakan dolar AS. Sebab, kebanyakan proses bisnis di dalamnya ditransaksikan mengikuti pergerakan mata uang Negeri Paman Sam yang volatilitasnya tinggi.
Tak hanya berpatokan pada kurs, bisnis PLN juga mengacu pada harga minyak yang direspresentasikan dalam harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). Karena sensitivitas itu, Chairani mengungkapkan bahwa beban perusahaan bertambah Rp 268 miliar setiap ICP naik USD 1 per barel. Lalu setiap rupiah melemah sebesar Rp 100 per dolar AS, beban PLN bertambah sekitar Rp 1,2 triliun
“Jadi memang beban kita bertambah Rp 268 miliar setiap ada kenaikan ICP USD 1 per barel,” kata dia di Gedung SKK Migas, Kamis (1/11).
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, PLN menjadi terpengaruh ICP karena sebanyak 6 persen pembangkit PLN menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Pun dengan gas, kata Chairani, harga belinya mengikuti pergerakan ICP. Harga kedua bahan bakar ini membuat Biaya Pokok Penyediaan (BPP) kelistrikan yang dihasilkan PLN juga meningkat.
BPP nasional tahun 2017 sebesar Rp 1.025 per kWh. Menurutnya, beberapa provinsi saja yang BPP-nya sudah di bawah BPP nasional. Sementara di luar Jawa seperti Aceh, Kalimantan Timur masih memiliki BPP yang lebih tinggi dari nasional tahun ini. Hal ini semakin memberatkan perusahaan karena pemerintah meminta tarif listrik tidak naik sampai 2019.
Acara peresmian mesin tambahan PLTD Lampung (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara peresmian mesin tambahan PLTD Lampung (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Karena itu, dengan diaturnya harga batu bara yang dipatok USD 70 per ton, diakui dia, sangat membantu PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.
ADVERTISEMENT
“Jadi baru untung di beberapa lokasi saja yang BPP di bawah nasional. Komitmen pemerintah tarif listrik tidak boleh naik, subsidi listrik harus turun, sementara harga bahan bakar dikunci," jelasnya.