Harta Bos Lion Air Anjok di 2018 Jadi Rp 11 Triliun

13 Desember 2018 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rusdi Kirana (kedua dari kiri) usai meneken pembelian 230 unit Boeing 737 disaksikan Presiden AS Barack Obama, 18 November 2011. (Foto: Saul Loeb/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Rusdi Kirana (kedua dari kiri) usai meneken pembelian 230 unit Boeing 737 disaksikan Presiden AS Barack Obama, 18 November 2011. (Foto: Saul Loeb/AFP)
ADVERTISEMENT
Harta pendiri dan pemilik Lion Air Group, Kusnan dan Rusdi Kirana menurun pada tahun 2018. Versi Forbes, kekayaan Kirana bersaudara menjadi USD 800 juta atau setara Rp 11,60 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.505) atau menduduki peringkat ke-37 sebagai orang paling tajir di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kekayaan ini anjlok dibandingkan tahun 2017 yang sebesar USD 970 juta atau setara Rp 14,06 triliun. Saat itu, Kusnan dan Rusdi menduduki peringkat ke-33 sebagai orang paling kaya se-Indonesia.
Kekayaan pendiri Lion Air group ini menurun sejak 2016, di mana puncak kekayaan Kirana bersaudara berada pada level tertingginya di 2015 atau sebesar USD 1,9 miliar.
"Kakak adik Kusnan dan Rusdi Kirana pemilik Lion Air tercatat memiliki perusahaan penerbangan swasta terbesar di Indonesia dengan 226 penerbangan dalam sehari menuju 36 destinasi," tulis Forbes, Kamis (13/12).
Mendirikan Lion Air Pada Tahun 1999
Maskapai Lion Air didirikan oleh Rusdi Kirana dan keluarganya pada tanggal 19 Oktober 1999 dan beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. Maskapai Lion Air beroperasi pertama kalinya dengan menggunakan Boeing 737-200 yang disewa untuk membuka rute ke Pontianak.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Lion Group menjelma menjadi raksasa maskapai yang beoperasi di dalam dan luar Indonesia. Di dalam Indonesia, Lion Group mengoperasikan penerbangan full service (Batik Air), low cost carrier (Lion Air) dan feeder dari/ke bandara kecil (Wings Air).
Pendiri dan pemilik Lion Air, Rusdi Kirana, menemui keluarga korban pesawat Lion Air yang jatuh di laut Karawang, bertempat di Hotel Ibis Sentral Cawang pada 31 Oktober 2018. (Foto: Instagram Lion Air Group)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri dan pemilik Lion Air, Rusdi Kirana, menemui keluarga korban pesawat Lion Air yang jatuh di laut Karawang, bertempat di Hotel Ibis Sentral Cawang pada 31 Oktober 2018. (Foto: Instagram Lion Air Group)
Di luar Indonesia, Lion Air Group mendirikan maskapai Malindo Air, Batik Air Malaysia dan Thai Lion Air .
Dikutip dari situs planespotters.net, maskapai milik Rusdy Kirana memiliki dan mengoperasikan 305 unit pesawat dengan usia rata-rata 4,7 tahun.
Berita terbaru, Rusdi berencana membatalkan sisa pesanan pesawat dari Boeing. Pendiri Lion Air ini mengaku kecewa dan merasa disudutkan oleh laporan Boeing atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB, atau 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan dari aplikasi FlightRadar24, pesawat yang hilang kontak berjenis Boeing 737 Max 8. Pesawat Lion Air yang jatuh ini baru digunakan Lion Air sejak Agustus 2018.
Dari Penjual Mesin Ketik Jadi Pemilik Maskapai dan Dubes di Malaysia
Rusdi memiliki jalan panjang hingga akhirnya menjadi orang kaya di Indonesia. Di masa muda, Rusdi sudah memulai usaha sebagai penjual mesin ketik buatan Amerika Serikat (AS). Dari sana, Rusdi terus mencari peluang bisnis lainnya. Hingga akhirnya ia membuka bisnis agen biro perjalanan. Ia menjalankan bisnisnya bersama sang kakak, Kusnan Kirana. Dengan modal dari bisnis biro perjalanan, Rusdi kemudian membuka maskapai pada Juni 2000 dengan hanya berbekal 1 unit pesawat. Dari sana lah, bisnis terus berkembang hingga akhirnya membeli ratusan pesawat.
Sambutan meriah dari karyawan Airbus saat Rusdi Kirana mengunjungi markas Airbus di Toulouse, Prancis, Maret 2013. Saat itu, Lion Air baru membeli 234 unit Airbus A230. (Foto: airbus.com)
zoom-in-whitePerbesar
Sambutan meriah dari karyawan Airbus saat Rusdi Kirana mengunjungi markas Airbus di Toulouse, Prancis, Maret 2013. Saat itu, Lion Air baru membeli 234 unit Airbus A230. (Foto: airbus.com)
Sukses di dunia penerbangan tak membuat pria berusia 55 tahun ini puas. Rusdi kemudian masuk ke dunia pemerintahan. Ia pernah menjabat Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, jabatan ini kemudian dilepas karena Rusdi ditunjuk sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia. Rusdi hingga kini masih menjabat sebagai Dubes RI.
ADVERTISEMENT