Hutama Karya Butuh Rp 262 T untuk Bangun 12 Ruas Jalan Tol di Sumatera

19 Februari 2019 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintas di tol trans Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra) di Desa Ibul Besar III, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintas di tol trans Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra) di Desa Ibul Besar III, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
PT Hutama Karya (Persero) membutuhkan dana Rp 262 triliun untuk membangun 12 ruas jalan tol prioritas di Sumatera. Adapun ruas jalan tol yang dibangun perusahaan tersebut panjangnya mencapai 1.568 kilometer (km).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo, mengatakan dari total kebutuhan anggaran pembangunan jalan tol tersebut, sekitar 68 persen akan didanai dari ekuitas (modal sendiri). Sementara sisanya sekitar 32 persen berasal dari pinjaman.
"Sindikasi loan dari bank-bank asing dan bank-bank pemerintah untuk bangun jalan tol prioritas 1," kata Bintang di acar Seminar Nasional Kebangkitan BUMN Sektor Infrastruktur di Graha CIMB, Jakarta, Selasa (19/2).
Adapun 12 ruas jalan tol prioritas di Sumatera yang dibangun Hutama Karya adalah Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Pekanbaru-Dumai.
Proses pembangunan jalan tol Medan - Binjai. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Selain itu, ruas jalan tol lainnya adalah Kisaran-Indrapura, Kualatanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Palembang-Tj. Api-api, Pekanbaru-Padang, Medan-Aceh, dan Simpang Indralaya-Muara Enim.
"Untuk sumber pendanaan, kami memperoleh selain dari penyertaan modal negara (PMN), kami juga dapat fasilitas pinjaman sindikasi dari perbankan. Selain itu, kami juga menerbitkan obligasi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bintang menambahkan, Hutama Karya berhasil membukukan arus kas positif pada akhir tahun 2018. Menurut dia, arus kas Hutama Karya tercatat sebesar Rp 1,2 triliun pada 2018.
"Tahun lalu cash flow kami positif sebesar Rp 1,2 triliun," katanya.