Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Ikan Nila dan Tilapia dari Danau Toba Diekspor Sampai ke AS dan Eropa
18 Januari 2019 8:05 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB

ADVERTISEMENT
Anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang bergerak di bidang aquaculture industry, PT Suri Tani Pemuka, sejak tahun 2012 memasang keramba jaring apung di Danau Toba , Sumatera Utara untuk melakukan budidaya ikan tilapia atau nila.
ADVERTISEMENT
Menurut Government Relations Manager Japfa, Andi Trapsilo, ikan yang dibudidaya di Danau Toba itu telah diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat (AS). Di tahun 2018, ekspor ikan tercatat sebesar 4.000 ton dengan nilai USD 12 juta.
"Ekspor dilakukan ke negara tujuan seperti AS dan Eropa dengan nilai ekspor produk USD 12 juta di 2018," ucapnya saat ditemui di Hatchery PT Suri Tani Pemuka, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (17/1).
Dia pun membeberkan, ekspor yang dilakukan di tahun 2018 meningkat dibandingkan tahun 2017 yang hanya 2.600 ton senilai USD 9,5 juta. Ditargetkan pada tahun ini, ikan yang diekspor dapat mencapai 10.000 ton dengan nilai USD 25 juta.
"Tahun ini kami targetkan 10.000 ton dengan nilai 2 kali lipatnya, sekitar USD 25 juta. Permintaan memang begitu banyak," papar Andi.

Dia mengungkapkan, budidaya ikan yang dilakukan di Danau Toba melalui 3 proses agar kualitasnya sesuai standar internasional. Pun ikan nila yang diproduksi perusahaan ini memiliki berat 1-2 kg per ekor, tak seperti ikan nila pada umumnya yang hanya 300-500 gram per ekor.
ADVERTISEMENT
Adapun tahap pertama ialah memproduksi bibit ikan di Hatchery Suri Tani Pemuka di Tanah Jawa, Simalungun. Unit kerja itu memproduksi 32 juta bibit ikan nilai ukuran 0,2 gram per tahun dan 6,9 juta bibit ikan ukuran 20 gram per tahun.
"Lalu bibit ini ada yang kami lakukan proses conditioning di Hatchery Tanah Jawa, ada juga di kolam milik masyarakat. Dibesarkan sampai seberat 200 gram," kata Andi.
Kemudian setelah memiliki berat 200 gram, menurut dia, ikan itu dibawa ke keramba jaring apung di Tambun Raya, Danau Toba. Adapun keramba jaring apung di Tambun Raya memiliki 84 keramba bulat dengan kapasitas maksimal 10.000 ton.

Sebenarnya, PT Suri Tani Pemuka mengantongi izin operasi keramba jaring apung di 3 tempat di Danau Toba dengan kapasitas masing-masing 10.000 ton. Selain di Tambun Raya, PT Suri Tani Pemuka diizinkan beroperasi di Sipolha dan Tigaras.
ADVERTISEMENT
"Masih mengoperasikan 1 keramba jaring apung karena produksi bibit ikan masih terbatas. Lahan untuk conditioning juga terbatas, makanya kami bekerja sama dengan petani lokal," ucapnya.
Andi menambahkan, Danau Toba dipilih menjadi proses akhir membesarkan ikan nila karena air di lokasi itu dipandang cocok sebagai ekosistem ikan tersebut. Setelahnya, ikan nila itu diproses di pabrik processing PT Suri Tani Pemuka di Janggir Leto, Simalungun.
"Di pabrik processing ini, ikan itu dibuat menjadi daging fillet ikan tilapia atau nila beku. Kemudian ikan itu kami ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat," ungkap Andi.