Imbas Tiket Mahal, Pemudik di Bandara Adisutjipto Diprediksi Turun

28 Mei 2019 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah pemudik yang terbang ke atau dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta diprediksi menurun pada arus mudik Lebaran 2019. Pemicunya adalah imbas tiket pesawat mahal untuk rute domestik yang terjadi sejak awal tahun.
ADVERTISEMENT
General Manager Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama menilai penurunan penumpang yang terjadi sejak Januari lalu ini diprediksi akan berlanjut hingga musim Lebaran, baik arus mudik maupun arus balik 2019.
“Kalau penurunan (penumpang) saya kira kami mengevaluasi dari Januari, Februari, Maret, April ada penurunan 40 persen dari keseluruhan penumpang dibanding tahun lalu. Untuk Lebaran komposisinya sama mulai Januari sampai April menjadi catatan kami,” kata Pandu di sela-sela Apel Pembukaan Posko Angkutan Lebaran 2019 di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (28/5).
Meski ada kenaikan jumlah penumpang dari hari biasa pada arus mudik, ia memprediksi peningkatan penumpang secara umum masih tidak setinggi pada musim Lebaran 2018.
“Tapi kalau dibandingkan hari-hari biasa ini sudah mengalami peningkatan bahkan kalau di malam kami sudah mendapatkan peningkatan pengguna jasa sebesar 5 persen,” katanya.
Suasana di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Jika sehari-hari jumlah penumpang rata-rata hanya 12 ribu maka pada H-5 Lebaran hingga H+5 Lebaran jumlah penumpang akan meningkat.
ADVERTISEMENT
“Momen Lebaran tahun ini diprediksikan jumlah penumpang yang menggunakan angkutan udara 22.987 penumpang per harinya, mengalami penurunan 19,7 persen dibandingkan dengan tahun 2018 yang tercatat pada 28 ribu penumpang. Sedangkan untuk arus baliknya, H+5 Lebaran, diprediksikan 23.336 penumpang per harinya, dibandingkan tahun 2018 pada angka 29ribu penumpang,” jelasnya.
Terkait penyebab menurunnya jumlah penumpang, Pandu mengatakan bahwa banyaknya pilihan transportasi darat membuat masyarakat berpaling dari transportasi udara. Dia mencontohkan bagaimana jalan tol sudah terhubung sepanjang Pulau Jawa.
“Kalau penyebabnya saya kira banyak pilihan sekarang ya pilihan menggunakan kendaraan pribadi juga sudah disiapkan tol jalur surabaya maupun jalur Jakarta. Kemudian juga penumpang bisa memilih transportasi moda darat lainnya seperti kereta api dan lain sebagainya,” katanya.
General Manager Bandara Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Meski terjadi penurunan jumlah penumpang, namun otoritas bandara tetap menambah 29 penerbangan ekstra atau extra flight. Dua di antaranya menggunakan Bandara Baru Yogyakarta atau Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) di Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Awalnya extra flight tersebut akan difokuskan ke BIY sehingga jumlah extra flight akan dibagi rata di dua bandara tersebut. Namun maskapai ternyata sudah mengajukan terlebih dahulu di sistem untuk extra flight di Bandara Adisutjipto. Sehingga, BIY hanya kebagian dua extra flight.
“Jadi sementara BIY sendiri jam operasinya hanya dari jam 6.00 pagi sampai jam 18.00 sehingga penerbangan malam yang diajukan ini akan tetap berada di Adisutjipto dan ada penerbangan siang juga yang ada di Adisutjipto,” katanya.
“Rata-rata 40 persen (penerbangan) dari Jakarta lainnya Balikpapan, Samarinda, Surabaya. BIY semua penerbangan Jakarta,” ujarnya.