IMF Turunkan Lagi Proyeksi Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen di 2019

10 April 2019 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 3,3 persen, dari sebelumnya 3,5 persen pada proyeksi Januari 2019. Sementara perekonomian global diprediksi tetap tumbuh 3,6 persen di 2020.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi di negara berkembang diproyeksi sebesar 4,4 persen di tahun ini dan 4,8 persen di 2020. Angka ini turun 0,1 persen dibandingkan proyeksi Januari 2019 sebesar 4,5 persen di 2019 dan 4,9 persen di 2020.
IMF menilai risiko pertumbuhan global terus tumbuh, namun dalam tingkatan yang wajar.
Lembaga pembiayaan internasional ini pun tak melihat adanya resesi global.
Adapun risiko global tersebut masih disebabkan oleh ketegangan perdagangan AS-China yang kian memanas. Hal ini dinilai akan mengganggu rantai pasokan global.
"Ketegangan dalam kebijakan perdagangan dapat memanas lagi dan terjadi di area lain (seperti industri otomotif), dengan gangguan besar pada rantai pasokan global," tulis IMF dalam keterangannya, Rabu (10/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, pertumbuhan ekonomi sistemik seperti di kawasan Uni Eropa dan China dinilai akan memberikan dampak negatif. Selain itu, memburuknya sentimen pasar juga menyebabkan kondisi utang di sektor swasta dan publik meningkat di sejumlah negara.
"Risiko di Brexit tetap tinggi. Memburuknya sentimen pasar dapat dengan cepat memperketat kondisi pembiayaan. Utang sektor swasta dan publik yang besar di banyak negara," jelasnya.
Namun demikian, IMF menilai pertumbuhan di negara berkembang seperti Asia lebih cepat dibandingkan negara lainnya.
"Pola serupa berlaku untuk negara-negara berpenghasilan rendah dengan beberapa, terutama importir komoditas, tumbuh dengan cepat. Tetapi negara Asia masih jauh dari negara maju dalam hal per kapita," tambahnya.