Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 3,3 persen, dari sebelumnya 3,5 persen pada proyeksi Januari 2019. Sementara perekonomian global diprediksi tetap tumbuh 3,6 persen di 2020.
ADVERTISEMENT
IMF menilai risiko pertumbuhan global terus tumbuh, namun dalam tingkatan yang wajar.
Lembaga pembiayaan internasional ini pun tak melihat adanya resesi global.
Adapun risiko global tersebut masih disebabkan oleh ketegangan perdagangan AS-China yang kian memanas. Hal ini dinilai akan mengganggu rantai pasokan global.
"Ketegangan dalam kebijakan perdagangan dapat memanas lagi dan terjadi di area lain (seperti industri otomotif), dengan gangguan besar pada rantai pasokan global," tulis IMF dalam keterangannya, Rabu (10/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, pertumbuhan ekonomi sistemik seperti di kawasan Uni Eropa dan China dinilai akan memberikan dampak negatif. Selain itu, memburuknya sentimen pasar juga menyebabkan kondisi utang di sektor swasta dan publik meningkat di sejumlah negara.
"Risiko di Brexit tetap tinggi. Memburuknya sentimen pasar dapat dengan cepat memperketat kondisi pembiayaan. Utang sektor swasta dan publik yang besar di banyak negara," jelasnya.
Namun demikian, IMF menilai pertumbuhan di negara berkembang seperti Asia lebih cepat dibandingkan negara lainnya.
"Pola serupa berlaku untuk negara-negara berpenghasilan rendah dengan beberapa, terutama importir komoditas, tumbuh dengan cepat. Tetapi negara Asia masih jauh dari negara maju dalam hal per kapita," tambahnya.