INASGOC Gandeng 7 UMKM dan 22 Perusahaan Jual Suvenir Asian Games

27 Agustus 2018 19:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskot Asian Games yaitu Bhin-bhin,  Atung,  dan Kaka menghibur sejumlah pengunjung dengan menari di kawasan Gelora Bung Karno,  Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maskot Asian Games yaitu Bhin-bhin, Atung, dan Kaka menghibur sejumlah pengunjung dengan menari di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) bukan saja menggaet sebanyak 7 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) namun juga melibatkan setidaknya 22 perusahaan berlisensi resmi untuk menjual produk suvenir Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Salah satu perusahaan yang terlibat ialah Familia. kumparan sebelumnya (24/8) mendapati, di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) ada setidaknya 20-30 pedagang keliling yang menjajakan suvenir Asian Games 2018.
Seorang pedagang suvenir Erni mengaku, mayoritas pedagang mengambil produk mulai dari kipas seharga Rp 14.900 hingga trofi Rp 300.000 ke perusahaan Familia dengan sistem bagi royalti 20-30 persen setiap produk yang terjual.
“Familia salah satu partner kami, kalau enggak salah ada 22 perusahaan,” ungkap Direktur Unit Merchandise dan Retail INASGOC Mochtar Sarman ketika dihubungi kumparan, Senin (27/8).
Sarman mengemukakan, sistem bagi keuntungan perusahaan juga menyerahkan royalti kepada INASGOC. Namun Sarman engggan menyebutkan besaran royalti yang diterima INASGOC dari perusahaan.
ADVERTISEMENT
Maskot Asian Games yaitu Bhin-bhin,  Atung,  dan Kaka menghibur sejumlah pengunjung dengan menari di kawasan Gelora Bung Karno,  Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maskot Asian Games yaitu Bhin-bhin, Atung, dan Kaka menghibur sejumlah pengunjung dengan menari di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
“Sistemnya royalti ya, mereka kan lisensi, royalti masing-masing lisensi berbeda-beda tergantung jenis kategori produk. UMKM royalti ada sekitar Rp 25 juta kalau tidak salah sampai kisaran Rp 140 juta deh (selama gelaran Asian Games), lumayan terjangkau kok,” kata dia.
Terkait jumlah rupiah yang telah dikantongi INASGOC, semenjak hari pertama Asian Games pada 18 Agustus 2018 hingga kini, pihaknya mengaku masih merekap.
“Belum kita rilis sih, kita masih rekap juga kok untuk jumlahnya, biasanya itu Sabtu Minggu kenaikan cukup signifikan kok, bisa dua sampai tiga kali lipat,” tambahnya.
Soal target pendapatan yang diperoleh INASGOC dari UMKM dan perusahaan dari royalti penjualan di Asian Games, ia berharap bisa maksimal.
“Targetnya sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT