Ingin Bangun LRT Rp 405 T, Ratu Prabu Sebut Ada Bank Siap Danai

9 Januari 2018 18:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Proyek LRT (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Proyek LRT (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Ratu Prabu Energi Group optimistis mampu membangun Light Rail Transit (LRT) sepanjang lebih dari 400 kilometer (km). Perlu diketahui, LRT yang digagas perusahaan berkode saham ARTI itu diperkirakan akan menelan anggaran sekitar Rp 405 triliun.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Group, Burhanuddin Bur Maras mengatakan sudah mendapat komitmen pendanaan dari sebuah bank asal China. Eximbank of China disebutnya telah menyatakan minat untuk mendanai LRT yang akan dibangun pihaknya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
“Proyek ini saya tawarkan ke tiga negara, yakni Jepang, Korea, dan China. Tiga-tiganya mau. Tapi China, Eximbank cuma seminggu membalas dengan tertulis sanggup full,” paparnya saat ditemui di Gedung Ratu Prabu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (9/1).
Burhanuddin pun mengungkapkan, Internal Rate of Return (IRR) atau indikator tingkat efisiensi dari investasi LRT ini mencapai 10,9%. Dengan begitu, menurut dia, perbankan akan memandang proyek pembangunan LRT oleh Ratu Prabu ini layak untuk didanai.
ADVERTISEMENT
Adapun perhitungan IRR tersebut berasal dari asumsi PT Ratu Prabu Energi Group, dalam sehari terdapat 5 juta orang menggunakan LRT itu. Jika per orang dikenakan USD 3 (pergi-pulang), maka pendapatan yang diperoleh dalam sehari mencapai USD 15 juta.
“Coba kalikan USD 15 juta kali 365 hari (setahun), sama dengan USD 5,4 miliar setahun. Kalau modal USD 8 miliar, dikurangi biaya-biaya, modal saya USD 8 miliar bisa kembali dalam 6 tahun,” bebernya.
PT Ratu Prabu Energi Group, Burhanuddin Maras (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Ratu Prabu Energi Group, Burhanuddin Maras (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Saat ini, menurut Burhanuddin, pihaknya tengah menunggu persetujuan pemerintah atas proyek pembangunan LRT. Jika pemerintah menyetujui, PT Ratu Prabu Energi Group menargetkan untuk menyelesaikan administrasi dan perizinan sekitar 1,5 tahun.
Kemudian setelah administrasi dan perizinan telah rampung diurus, pihaknya baru akan melakukan pembangunan proyek LRT fase pertama. Menurutnya, pembangunan LRT ini akan dibagi 3 fase.
ADVERTISEMENT
“Fase pertama kita akan membangun jalur LRT sepanjang 220 kilometer, dan terdapat 230 stasiun di atasnya,” papar Burhanuddin.