Ini Alasan Swasta Tak Tertarik Bangun Jalan Tol

5 Desember 2018 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana proyek Jalan Tol Surabaya–Mojokerto (Foto:  Prima Gerhard)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana proyek Jalan Tol Surabaya–Mojokerto (Foto: Prima Gerhard)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sedikitnya peran swasta dalam bisnis jalan tol kerap dikeluhkan pemerintah. Saat ini, proyek pembangunan jalan tol, terutama yang berada di luar Pulau Jawa, hampir seluruhnya dikerjakan BUMN.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), Desi Arryani, tak menampik hal tersebut. Dia mengatakan butuh modal besar untuk berkecimpung dalam bisnis jalan tol. Bahkan pada 5 sampai 10 tahun pertama, keuangan perusahaan bakal minus, dan modal baru bisa kembali pada 10 tahun berikutnya.
"Bisnis jalan tol tadi kata Pak Menteri harus tangguh. Kenapa? Karena bisnis ini enggak ringan. Investasinya besar sekali. Lima sampai sepuluh tahun pertama akan negatif cashflow. Disuntik terus sama pemegang saham. Setelah 10-20 tahun baru investasinya balik," kata Desi di Auditorium Kementerian PUPR Jakarta, Rabu (5/12).
Menurut Desi, dibutuhkan keuangan yang kuat bagi perusahaan yang memang ingin berinvestasi di bisnis ini. Sebab, bisa jadi generasi berikutnya dari sebuah perusahan yang akan menikmati hasilnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Desi menegaskan bahwa bisnis jalan tol tetap memiliki prospek yang baik. “Kan bisnis jalan tol ini pasti. Kendaraannya pasti, tarifnya pasti, cuma memang lama karena investasinya besar,” ujarnya.
Sejumlah pekerja mengerjakan proyek pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (07/09/2018). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja mengerjakan proyek pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (07/09/2018). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai peran swasta masih sangat minim. Sehingga pembiayaan pembangunan jalan tol kemudian dialihkan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Jika skema KPBU tak bisa digunakan, maka perusahaan-perusahaan pelat merah akan digerakkan. Namun jika BUMN juga tidak bisa ambil peran, mau tak mau pembiayaan berasal dari APBN.
"Makanya banyak BUMN yang masuk sekarang. Ini salah satu yang perlu didiskusikan, meningkatkan peran sektor swasta di industri jalan tol. Ini saya terus gerakkan sektor swasta," ujar Basuki.
ADVERTISEMENT