INKA: LRT Palembang yang Mogok Jangan Dibully, Ini Buatan RI

13 Agustus 2018 19:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang Light Rail Transit (LRT) Palembang berjalan di walk way menuju stasiun Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (12/8/2018), karena LRT mogok.. (Foto: Antara/Mushaful Imam)
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang Light Rail Transit (LRT) Palembang berjalan di walk way menuju stasiun Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (12/8/2018), karena LRT mogok.. (Foto: Antara/Mushaful Imam)
ADVERTISEMENT
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA sudah menjelaskan penyebabnya mogoknya kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang pada Minggu (12/8). Mogoknya LRT Palembang disebabkan karena ada kabel yang lepas atau putus. Kabel tersebut berada di bagian luar kereta yang terhubung langsung dengan energi listrik lewat Current Collector Device (CCD).
ADVERTISEMENT
Mogoknya LRT Palembang pun sempat viral di media sosial dan menjadi bahan ejekan. Hal tersebut disesalkan oleh pihak INKA sebagai produsen karena biar bagaimanapun LRT Palembang adalah produksi anak bangsa.
“Tolong jangan langsung dibully, artinya diklarifikasi dulu sebelum ada berita-berita,” ujar General Manajer Sekretaris Perusahaan INKA I Ketut Astika ketika dihubungi kumparan, Senin (13/8).
I Ketut menjelaskan bahwa LRT Palembang adalah produksi anak bangsa. Kegiatan produksi LRT Palembang langsung dilakukan di Madiun, Jawa Timur. Sehingga harusnya masyarakat Indonesia bangga sudah bisa memproduksi LRT.
Kereta LRT Palembang produksi PT INKA. (Foto: Elsa Olivia L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta LRT Palembang produksi PT INKA. (Foto: Elsa Olivia L Toruan/kumparan)
“Bahwa ini adalah produk dalam negeri semua,” imbuhnya.
Dengan kejadian ini yang dia takutkan adalah perusahaan transportasi dalam negeri ogah memesan dari INKA. Buntutnya bisa berakibat fatal di mana pengembangan teknologi transportasi di Indonesia bisa mandek karena produsen lokal mati akibat kecanduan impor dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Dampaknya itu pesaing-pesaing dari luar kita nanti menjadikan kesempatan mereka untuk intervensi ke pemerintah,” keluhnya.
INKA merupakan produsen tunggal kereta LRT Palembang. Kontrak pengadaan kereta LRT yang dipesan PT Waskita Karya (Persero) Tbk kepada INKA mencapai 8 trainset atau 24 gerbong. Total, proyek LRT Palembang menghabiskan dana sekitar Rp 388 miliar.
INKA mengklaim 40 persen komponen di dalam LRT Palembang buatan lokal seperti AC. Sedangkan 60 persen komponen LRT masih harus diimpor dari luar negeri seperti sistem propulsi (propulsion system) yaitu alat kontrol, pengereman, dan roda. Untuk komponen pengereman, semua bahan didatangkan dari Eropa.
Sementara itu untuk car body sekaligus mesin LRT diimpor langsung dari China. Mesin yang digunakan untuk mengekstrusi car body berbahan aluminium.
ADVERTISEMENT