Jadwal Operasi 3 Pembangkit Listrik Panas Bumi Molor

8 Januari 2019 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Jadwal operasi 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PTLP) molor. Ketiga pembangkit tersebut antara lain PLTP Lumut Balai yang berkapasitas 55 Megawatt (MW), PLTP Sorik Marapi 40 MW, dan PLTP Sokoria 5 MW.
ADVERTISEMENT
Tiga PLTP yang total kapasitasnya mencapai 100 MW itu harusnya beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada kuartal IV 2018. Tapi karena jaringan transmisi yang belum siap, COD ketiga PLTP mundur ke 2019.
"Ada 100 MW dari 3 PLTP yang mundur COD. Kenapa? Salah satunya jaringan transimisi yang belum selesai dibangun PT PLN (Persero)," kata Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari, dalam diskusi di Gedung Ditjen EBTKE, Jakarta, Selasa (8/1).
Ida menjelaskan, masing-masing PLTP tersebut bakal beroperasi berbeda bulan pada 2019. Untuk PLTP Lumut Balai dan PLTP Sorik Marapi ditargetkan bisa beroperasi pada Maret 2019, sedangkan PLTP Sokoria pada Semester II 2019.
PLTP Pertamina di Ulubelu, Lampung (Foto: Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
PLTP Pertamina di Ulubelu, Lampung (Foto: Dok. Pertamina)
Selain 3 PTLP itu, ada 2 proyek panas bumi lagi yang tahun ini mulai menghasilkan listrik, yaitu PLTP Muara Laboh 80 MW. Dengan begitu, total tambahan listrik dari energi panas bumi di 2019 mencapai 180 MW jika semuanya berjalan lancar. "Mudah-mudahan bisa ontime," kata Ida.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir kapasitas terpasang PLTP di Indonesia terus meningkat. Pada 2014, kapasitas terpasang PLTP baru 1.403,5 MW, lalu menjadi 1.438,5 MW di 2015, 1.643,5 MW pada 2016, tahun 2017 meningkat lagi menjadi 1.808,5 MW, dan pada 2018 1.948,5 MW atau bertambah 140 MW dibanding akhir 2017.
Sejak awal 2018, Indonesia telah menjadi pengguna listrik panas bumi terbesar ke-2 di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Indonesia berhasil menyalip Filipina yang memiliki kapasitas terpasang PLTP sebesar 1.870 MW.
Setelah menikung Filipina, Indonesia akan melampaui AS pada 2022, sehingga Indonesia bisa nomor wahid dalam hal pengembangan panas bumi. Kapasitas terpasang PLTP di AS mencapai 3.450 MW. Dengan kata lain, pembangunan PLTP di Indonesia dikebut hingga mencapai 4.000 MW dalam 4 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT