Jangan Sampai Tertipu saat Membeli, Ini Ciri-ciri Ponsel BM

9 Juli 2019 8:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjualan Ponsel di Mal ITC Kuningan, Senin (8/7). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjualan Ponsel di Mal ITC Kuningan, Senin (8/7). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ponsel-ponsel BM atau yang disebut Black Market masih marak beredar di pasaran. Sebab, masih banyak masyarakat Indonesia yang memburu jenis ponsel ini. Salah satu pertimbangannya adalah harganya yang murah.
ADVERTISEMENT
Namun di balik harganya yang murah, konsumen sebetulnya dirugikan dengan membeli ponsel BM. Misalnya saat ponsel tersebut gangguan, konsumen tak mendapatkan kartu garansi seperti halnya ponsel resmi. Lantas seperti apa ciri-ciri ponsel BM yang harus Anda sehingga tidak terjebak saat membeli? berikut kumparan rangkum, Selasa (9/7).
Salah satu pedagang ponsel di Mal ITC Kuningan Jakarta, Wildan, menjelaskan untuk mengetahui ponsel BM atau tidak, pertama dari nomor IMEI ponsel. Biasanya pada ponsel BM, IMEI yang tertera tidak sama antara di mesin dan dus box ponsel.
Untuk memastikan apakah nomor IMEI perangkat sudah terdaftar atau belum di database pemerintah, konsumen bisa mengeceknya di situs www.kemenperin.go.id/imei. Di halaman tersebut, kamu bisa memasukan nomor IMEI perangkat, kemudian akan muncul keterangan apakah nomor IMEI ponsel terdaftar di Kemenperin atau tidak.
ADVERTISEMENT
Bagaimana caranya untuk mengecek nomor IMEI smartphone? Ada banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melalui melihat kardus perangkat, menu pengaturan, atau nomor USSD.
Pada saat membeli ponsel BM terutama iPhone, konsumen dipastikan tidak akan mendapat kartu garansi resmi ibox. iBox merupakan reseller resmi merek Apple di Indonesia.
Konsumen pun akan dirugikan. Persoalannya ponsel iPhone BM rawan rusak dan dijual dengan kondisi refurbish. Produk refurbish adalah barang yang tidak memenuhi standar kualitas, dikembalikan oleh penjualnya ke pabrik produsen dan dicek apakah masih layak pakai, kemudian dijual kembali dengan harga yang jauh lebih murah setelah melalui proses reparasi dan penggantian komponen rusak/lama.
Penjualan Ponsel di Mal ITC Kuningan, Senin (8/7). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Biasanya ponsel BM tidak memiliki perangkat lengkap. Ini menjadi salah satu hal yang kerap terjadi saat pembeli memutuskan untuk membeli ponsel BM.
Beberapa penjual memang mengakui hal tersebut. Seperti Adi salah satu penjual ponsel di Mal ITC, Kuningan mengatakan ponsel BM selain kartu garansi dan nomor IMEI, setidaknya mereka kebanyakan tidak memiliki kelengkapan.
Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) mencatat peredaran ponsel BM di Indonesia mayoritas berasal dari China. Meski demikian tidak menutup negara-negara lainnya seperti India dan Vietnam yang turut menyumbang peredaran ponsel BM.