Jaring Investor, BEI Akan Turunkan Jumlah Satuan Lot Saham

29 Juni 2018 14:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merevisi jumlah saham dalam satu lot. Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, rencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan.
ADVERTISEMENT
“Kami juga akan mereview kembali besaran satu lot. Semua itu menunjukkan arah untuk mendapatkan likuiditas market yang lebih baik,” ungkap Inarno di Gedung BEI, Kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (29/6).
Menurut Inarno, dengan semakin meningkatnya likuiditas market, maka target kapitalisasi pasar sebesar Rp 10 ribu triliun pada 2020 dapat tercapai.
“Katakan market berkembang 15%-20% per tahun. Kalau katakan kita Rp 7 ribu triliun, kenaikan 20%, itu mencapai Rp 8,4 ribu triliun. Naik 20% lagi mencapai Rp 10 ribu triliun. Saya rasa itu target yang optimistis tapi masih reasonable,” ujarnya.
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono Widito Widodo mengatakan, revisi jumlah saham dalam satu lot tersebut juga bertujuan agar investasi saham makin terjangkau bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kenapa lebih kecil? Orang yang modalnya Rp 5 juta bisa beli, lotnya lebih banyak. Inklusi keuangan kan dimulai dari situ. Buat orang dengan modal kecil bisa mainin saham,” ujarnya.
Menurut Laksono, revisi jumlah saham dalam satu lot tersebut bukan suatu hal baru. Sebab sebelumnya, BEI sudah pernah melakukan hal serupa pada 2014 lalu dengan menurukan jumlah saham dalam satu lot dari 500 unit menjadi 100 unit.
Meski demikian, Laksono belum dapat memastikan jumlah saham dalam satu lot dalam aturan baru. Menurutnya, hal tersebut masih harus dikaji lebih jauh. “Belum tahu. Dulu 500, sekatang 100. Nanti bisa 50, bisa 20. Tapi kita review dulu, mungkin tahun depan,” tandasnya.