Jawab Kritik Prabowo, Susi Sudah Salurkan Modal ke Nelayan Rp 364 M

20 Februari 2019 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, sempat mengkritik sulitnya nelayan dalam mendapatkan modal usaha di zaman Presiden Joko Widodo. Hal ini membuat nelayan Indonesia miskin.
ADVERTISEMENT
Kritikan Prabowo ditanggapi serius oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Bagi kementerian yang dikomandoi oleh Susi Pudjiastuti itu, penyaluran modal bagi nelayan menjadi prioritas terpenting untuk mengangkat sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
Melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP) yang diluncurkan pada November 2017 lalu, tercatat pinjaman modal sektor kelautan dan perikanan yang tersalurkan sebesar Rp 364, 8 miliar. Sedangkan khusus untuk penangkapan ikan sebesar Rp 137,92 miliar per 31 Desember 2018.
“Pada kurun waktu 2015-2017 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) telah memfasilitasi nelayan cantrang yang tersebar di 7 Provinsi untuk dapat memperoleh permodalan dari perbankan. Namun, di tahun 2018, fasilitasi pendanaan tidak lagi difokuskan bagi nelayan cantrang,” kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Zulficar Mochtar kepada kumparan, Rabu (20/2).
Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti. Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sementara, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, outstanding kredit sub sektor perikanan tangkap sendiri mencapai Rp 5,28 triliun. Dan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2018 di sektor penangkapan ikan tercatat sebesar Rp 530,53 miliar hingga saat ini.
“Nelayan yang memiliki kapal kurang dari 10-30 GT difasilitasi berupa akses ke perbankan terkait pendanaan/modal operasional melaut maupun untuk penggantian alat tangkap tidak ramah lingkungan,” lanjutnya.
Selain memberi akses permodalan, KKP juga telah menyalurkan sebanyak 9.021 unit bantuan alat penangkapan ikan (API) ramah lingkungan ke 10 provinsi sepanjang tahun 2015-2017. Bantuan API yang telah disalurkan sebagian besar merupakan jaring insang/gillnet (permukaan, pertengahan, dasar), jaring insang tiga lapis (trammelnet), bubu ikan, bubu rajungan, rawai dasar, pancing ulur (handling) dan, pancing tonda.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun 2018, kegiatan bantuan alat penangkapan ikan dilaksanakan tidak lagi difokuskan untuk alih API yang dilarang. Sebanyak 720 unit API disalurkan untuk paket bantuan kapal perikanan kepada nelayan.
“Terkait dengan bantuan kapal perikanan, KKP juga menyalurkan bantuan dengan sangat transparan dan mudah diakses oleh nelayan melalui aplikasi satu data yang bisa diakses melalui website. Untuk tahun 2019 direncanakan bantuan kapal sebanyak 300 unit akan diberikan kepada nelayan,” pungkasnya.