Jawaban Mendag yang Dituding Buwas Hambat Bulog Impor Bawang Putih

29 April 2019 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pertentangan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan & Garin Gustavian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertentangan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan & Garin Gustavian/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjawab tudingan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso soal impor bawang putih. Menurut Enggar, kuota impor bawang putih 100 ribu ton yang diberikan kepada 8 importir dirasa cukup. Sehingga Bulog tidak perlu mengimpor bawang putih tambahan.
ADVERTISEMENT
"Ya kalau sudah dikeluarin segitu ya sudah cukup," ungkap Enggar saat ditemui di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4).
Selain itu, alasan lainnya adalah karena Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) sudah dikeluarkan Kementerian Pertanian. Jadi tidak ada alasan Kemendag untuk tidak memberikan jatah impor bawang putih kepada 8 importir tersebut.
"So far sudah oke enggak ada soal. Kan masih ada Permentan ya kan itu ada RIPH nya sudah keluar RIPH," kilahnya.
Enggar menyebut Surat Persetujuan Impor (SPI) sudah dikeluarkan. Sedangkan proses impornya sedang berjalan. Jadi dia berharap harga bawang putih di pasaran bisa turun hingga Rp 30 ribu per kg.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita. Foto: Okky Ardiansyah/kumparan
"Target kita Rp 30 ribu - Rp 32 ribu dan sekarang sudah turun sampai dengan di beberapa tempat Rp 30 ribu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dibuat jengkel. Kata Buwas, ada salah satu menteri di Kabinet Kerja yang sengaja menghambat bahkan membatalkan Bulog mengimpor bawang putih.
Menurut Buwas, sang menteri sangat kuat karena bisa menghambat sekaligus membatalkan penugasan pemerintah ke Bulog untuk mengimpor bawang putih.
"Perintah kan sudah ada tapi dibatalkan sepihak ya, tanya yang membatali cara berpikirnya bagaimana, saya enggak tahu cara berpikirnya orang itu. Orang itu tidak berpikir (untuk kepentingan) negara, orang itu berpikir (untuk kepentingan) pribadi," ujar Buwas.
Padahal jika izin tersebut terbit, Bulog segera mengeksekusinya. Bulog juga akan menjual dengan harga standar dan tidak mencari keuntungan lebih karena ini adalah penugasan bukan tujuan komersial. Dengan begitu harga akan terus turun dan inflasi bisa segera diredam.
Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan melakukan kegiatan Operasi Pasar Bawang Putih. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
"Tapi tetap tidak diizinkan Bulog impor, nah ini kan aneh karena apa? sudah dikuasai oleh kartel-kartel bawang putih. Nah seperti ini yang saya bilang artinya perintah presiden pemimpin negara yang tertinggi bisa dibatalkan oleh perorangan oleh anak buah presiden itu aneh dan luar biasa menurut saya. Sekarang menurut saya yang membatalkan itulah yang lebih dari presiden ya atau dia ingin lebih dari presiden itu," ujarnya.
Sebagai catatan, Kemendag sudah memberikan izin impor bawang putih kepada 8 perusahaan swasta atau importir. Beberapa perusahaan yang memperolehnya, antara lain PT Maju Makmur Jaya Kurnia, PT Bintang Alam Sukses, PT Semangat Tani Maju Bersama dan PT Satria Bima Nusantara.