Jiwasraya Putra Resmi Terbentuk, Bertugas Selamat Induk Usaha

30 September 2019 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018).
 Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembentukan PT Jiwasraya Putra sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anak usaha PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ini disiapkan untuk menyelamatkan induk usaha yang tengah dirundung masalah keuangan, termasuk gagal bayar polis nasabah yang sudah jatuh tempo.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan, empat perusahaan pelat merah pun sudah tergabung dalam Jiwasraya Putra untuk bergotong royong menyelamatkan Jiwasraya.
Keempat BUMN tersebut adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel, dan PT Pegadaian (Persero). Mereka menjadi pemegang saham dengan porsi berbeda, sesuai dengan bisnis yang bakal dikembangkan.
"Jadi dari hasil kajian sudah disetujui para direksi dan mereka sudah pertimbangkan semua produk yang akan ke depan apa saja. Maka, nanti akan keluar angka berapa masing-masing berapa," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9).
Dari keempat BUMN itu, kata dia, BTN yang bakal memegang porsi saham paling besar yakni 20,4 persen, sementara Telkomsel bakal memegang 13 persen. Adapun Jiwasraya sebagai perusahaan induk bakal memegang saham mayoritas sebanyak 64 persen. Keempat perusahaan ini, sebut Gatot, nantinya akan bertindak juga sebagai distributor dari produk-produk yang dijual oleh Jiwasraya Putra.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang membelit Jiwasraya terjadi sejak tahun lalu. Perusahaan dibelit persoalan terkendala likuiditas sehingga terjadi penundaan pembayaran polis JS Saving Plan senilai Rp 802 miliar yang telah jatuh tempo.