news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi: 1 Hektare Tambak Udang Vaname, Petani Untung Rp 120 Juta

30 Januari 2019 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (kiri) panen udang di tambak rakyat di kawasan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (kiri) panen udang di tambak rakyat di kawasan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menilai bisnis tambak udang vaname sangat menjanjikan. Dari hasil diskusi dengan petambak udang di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Jokowi mengetahui, margin yang diperoleh sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, 1 hektare tambak udang vaname membutuhkan modal atau menghabiskan biaya Rp 180 juta. Sekali panen, 1 hektare bisa menghasilkan minimal Rp 300 juta.
"Jadi untuk 1 hektare kurang lebih Rp 180 juta cost-nya. Dihitung kalau panen dapat Rp 310 juta - Rp 320 juta. Artinya ada margin sekali panen Rp 120 jutaan kurang lebih untuk satu petani," kata Jokowi di Muara Gembong, Bekasi, Rabu (30/1).
Namun, menjadi petambak bukanlah perkara mudah. Ada proses kegagalan. Proses tersebut perlu dilalui hingga memperoleh hasil yang optimal.
"Ini kan dulu kami tebar benih memulai memperbaiki lingkungan di sini November 2017. Pikiran kami Februari (2018) bisa panen. Ternyata gagal. Nanti tanya ke petaninya. Diulang kedua berhasil, namun baru 50 persen. Pembelajaran petani ini memang perlu proses begitu," tambah Jokowi.
ADVERTISEMENT
Selama proses evaluasi dan pembelajaran ini, para petambak didampingi oleh tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Presiden Joko Widodo (tengah) di tambak rakyat di kawasan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) di tambak rakyat di kawasan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Di sini kebetulan gagal pertama karena virus. Sekarang sudah bisa dilihat kapan bisa keluar. Pembelajaran dari KKP membuat petani di sini sudah ngerti apa yang harus dikerjakan," sebutnya.
Jokowi menilai, proses budi daya udang vaname perlu proses. Ia tak ingin para petani tergesa-gesa untuk memperoleh hasil yang maksimal. Alasannya, biaya produksi tak bisa dibilang murah. Sehingga perlu kehati-hatian dalam budi daya udang vaname.
"Yang diberikan pertama 80 hektare yang dicoba baru 10 hektare. Memang kita enggak usah tergesa-gesa kalau belum dapat format yang betul. Karena ini menyangkut uang yang gede dan menyangkut petani yang pinjam ke bank," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Di Muara Gembong, Jokowi mencoba memanen udang dengan menebar jaring sendiri. Salah satu nelayan udang kemudian membantu Jokowi untuk memanen. Saat jaring disebar, tak kurang dari 10 kg udang terjaring jaring tersebut.
Ini merupakan kunjungan Jokowi yang kedua kalinya ke Muara Gembong, di ujung utara Kabupaten Bekasi. Sebelumnya pada November 2017, Jokowi juga pernah mengunjungi kawasan pertambakan udang dan bandeng masyarakat, yang merupakan binaan Bank Mandiri ini.