Jokowi: APBN 2020 Harus Menstimulus Ekspor dan Investasi

22 April 2019 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ratas lanjutan pembahasan penyediaan rumah bagi ASN, TNI, dan Polri di kantor Presiden, Rabu (7/11/2018). Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ratas lanjutan pembahasan penyediaan rumah bagi ASN, TNI, dan Polri di kantor Presiden, Rabu (7/11/2018). Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo membuka rapat terbatas bersama sejumlah menteri terkait untuk membahas pagu indikatif Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020. Rapat digelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan bahwa APBN 2020 harus mampu memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional, terutama mendorong laju ekspor dan investasi.
"APBN 2020 harus mampu memberikan stimulus bagi peningkatan ekspor dan investasi serta menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, pertumbuhan ekonomi yang merata dan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan," kata Jokowi.
Sesuai dengan rencana program pemerintah, mayoritas penggunaan APBN 2020 akan dialokasikan untuk program-program peningkatan sumber daya manusia dan perlindungan sosial.
Presiden Jokowi di ratas proyek strategis nasional Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
"Terkait dengan penyusunan pagu indikatif 2020, perlu saya ingatkan yang pertama untuk kesinambungan pembangunan kita harus fokus pada penguatan SDM dan perlindungan sosial menyambung apa yang telah kita mulai pada 2019," tuturnya.
Namun Jokowi juga mewanti-wanti kondisi perekonomian global. Untuk itu, daya tahan ekonomi Indonesia perlu diperkuat. Caranya dengan meningkatkan laju ekspor dan investasi.
ADVERTISEMENT
"Perlu saya ingatkan tantangan yang harus kita hadapi tahun 2020 semakin meningkat dan tidak mudah. Kita harus mengantisipasi dinamika perekonomian dunia yang terus berubah secara dinamis dan terus bergerak dan kuncinya peningkatan daya tahan serta data saing ekonomi kita terutama dua hal yang sudah sering saya sampaikan, investasi dan ekspor," jelasnya.
Dalam rapat kali ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan hingga Menteri Pariwisata Arief Yahya.