Jokowi: Bekerja Dalam Diam, 3,5 Tahun Kita Nego Alot dengan Freeport

12 Juli 2018 12:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo dengan Jaket Asian Games. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo dengan Jaket Asian Games. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa PT Inalum (Persero) sudah menyepakati perjanjian pendahuluan (Head of Agreement) untuk menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. HoA tersebut akan ditandatangani sore ini di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
ADVERTISEMENT
Jokowi menyebut perjanjian awal ini sebagai sebuah lompatan besar untuk mengambil alih PT Freeport Indonesia yang selama puluhan tahun menambang emas dan tembaga di Papua.
Dengan mengambil alih 51% saham Freeport, diharapkan manfaat kekayaan alam di Tambang Grasberg dapat lebih dirasakan oleh rakyat Indonesia.
"Ini sebuah lompatan, kita harapkan nanti kita akan mendapatkan income yang lebih besar baik dari pajak, dari royaltinya, dividen, retribusinya sehingga nilai tambah komoditas tambang bisa dinikmati oleh kita semua. Kepentingan nasional harus dinomorsatukan," ujar Jokowi di ICE BSD, Banten, Kamis (12/7).
Negosiasi dengan Freeport selama 3,5 tahun terakhir, kata Jokowi, berjalan alot. Namun dengan upaya keras pemerintah, kini Indonesia selangkah lagi menguasai Freeport.
"Seperti kita ketahui Freeport Indonesia kelola tambang hampir 50 tahun dengan porsi kepemilikan tadi sudah saya sampaikan kita 9,36%. Inilah 3,5 tahun yang kita usahakan sangat alot 3,5 tahun dan sangat intens sekali, tapi memang kita kerjakan dalam diam. Karena ini menyangkut negosiasi yang tidak mudah," katanya.
ADVERTISEMENT
Soal nilai saham Freeport yang akan dibeli Inalum, Jokowi belum dapat menyampaikannya. "Nilainya nanti teknis Bu Menteri BUMN, Menkeu, Menteri ESDM menyampaikan, itu juga evaluasinya juga makan waktu panjang," ucapnya.