Jokowi: Blok Rokan Diserahkan ke Pertamina Atas Pertimbangan Bisnis

2 Agustus 2018 14:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di GIIAS 2018 di BSD, Tangerang, Kamis (2/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di GIIAS 2018 di BSD, Tangerang, Kamis (2/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, keputusan pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan pasca 2021 kepada PT Pertamina (Persero) dilandasi murni oleh pertimbangan bisnis dan ekonomi, bukan karena alasan politis atau yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Proposal yang diajukan Pertamina untuk memperoleh kontrak Blok Rokan, kata Jokowi, lebih baik dibanding tawaran yang diajukan PT Chevron Pacific Indonesia. Karena itulah, Pertamina ditunjuk menjadi operator baru Blok Rokan pada 2021 nanti menggantikan Chevron.
"Blok kaya migas di Riau, Blok Rokan, yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia akan berakhir masa kontraknya pada tahun 2021. Atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi, pemerintah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero) dengan proposal pengajuan Signature Bonus sebesar USD 784 juta dan nilai komitmen pasti USD 500 juta," kata Jokowi seperti dikutip kumparan dari akun Facebook resminya, Kamis (2/8).
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.220 km2 saat ini masih mampu menghasilkan minyak hingga 210.000 barel per hari (BOPD), sekitar 26 persen dari total produksi minyak nasional saat ini.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, Blok Rokan memiliki 96 lapangan. Tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak.
Jokowi berharap, pengelolaan Blok Rokan semakin memperkuat Pertamina dan kedaulatan energi nasional.
Pompa angguk di sumur minyak. (Foto: instagram @cahayabumi)
zoom-in-whitePerbesar
Pompa angguk di sumur minyak. (Foto: instagram @cahayabumi)
"Ini akan meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional yang sekarang 23 persen. Sejauh ini, porsi Pertamina terhadap produksi migas nasional telah meningkat menjadi 36 persen tahun ini, dan 39 persen tahun 2019 saat blok migas terminasi mulai aktif dikelola Pertamina," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, kepercayaan yang diberikan kepada Pertamina untuk mengelola blok dengan produksi minyak lebih dari 200 ribu barel per hari tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Nicke mengatakan, Blok Rokan akan memberi peningkatan signifikan pada produksi hulu Pertamina. Impor minyak Pertamina bisa berkurang hingga USD 4 miliar atau Rp 56 triliun (kurs Rp 14.000) per tahun.