Jokowi: Indonesia Harus Lestarikan Batik Agar Terus Diakui UNESCO

2 Oktober 2019 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo ingin masyarakat terus melestarikan batik agar tetap diakui United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya asal Indonesia.
ADVERTISEMENT
UNESCO pertama kali mengakui batik sebagai karya dunia dari Indonesia pada 2009 atau 10 tahun lalu. Tapi, lembaga dunia tersebut belakangan mengevaluasi pengakuan tersebut.
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Iriana Joko Widodo (kedua kiri) dan Mufidah Jusuf Kalla (kanan) membatik di Komplek Istana Mangkunagaran, Surakarta, Jawa Tengah. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Harus diingat bahwa UNESCO mulai evaluasi pengakuan tersebut. Jadi kita harus kerja keras semua untuk pertahankan pengakuan ini," kata dia dalam sambutannya di peringatan Hari Batik Nasional di Istana Mangkunagaran, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (2/10).
Kelestarian itu, kata dia, tak hanya wajib dilakukan orang tua. Tapi juga anak-anak muda yang justru punya jangkauan luas untuk mengenalkan batik.
Presiden Joko Widodo (tengah) membatik di Komplek Istana Mangkunagaran, Surakarta, Jawa Tengah. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sementara dalam pertemuan-pertemuan internasional, para pejabat juga diminta berani pakai batik. Pun dengan mengajak pejabat negara lain pakai batik.
Jokowi bercerita, belum lama ini kedatangan mantan pejabat negara dari Australia. Dia memberikan batik kepada pejabat tersebut yang disiapkan istrinya, Iriana Jokowi.
Presiden Joko Widodo (tengah) membatik di Komplek Istana Mangkunagaran, Surakarta, Jawa Tengah. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Setelah dipakai, Jokowi pangling karena pejabat dari Australia itu lebih mirip orang Jawa ketimbang warga luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Jadi tugas kita selanjutnya adalah ajak generasi muda untuk terus pakai batik dan masyarakat dunia untuk terus kita kenalkan pada batik," ucapnya.
Google Doodle edisi Hari Batik Nasional. Foto: Google
Jika batik lestari, lanjut Jokowi, pertumbuhan ekonomi pengrajinnya, produsen canting, penjual batik bisa naik. Jokowi mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu kelestarian batik Indonesia terjaga.
"Melalui peringatan Hari Batik, kita bangun komitmen pada anak muda yang sigap lestarikan batik. Mereka diajarkan muatan lokal batik. Saya tanya anak SMA tadi diajarkan 3 kali seminggu untuk membatik, saya rasa itu cukup untuk komitmen," kata dia.
Dalam acara batik ini, Jokowi ikut membatik bersama 500 pengrajin termasuk anak sekolah dan mahasiswa. Jokowi juga melihat-lihat pameran batik yang ada.
ADVERTISEMENT