Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Jokowi: Jangan Impor Impor Impor, Mari Berpikir Investasi
27 Februari 2018 11:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Indonesia masih bergantung pada bahan baku impor untuk memenuhi kebutuhan industri farmasi dan obat-obatan di dalam negeri. Data Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi) mengungkapkan, sekitar 90% bahan baku obat masih diimpor, terutama dari China, India, dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo ingin industri farmasi dan obat-obatan mengurangi ketergantungannya pada pasokan bahan baku impor. Hal itu disampaikan Presiden, saat meresmikan pabrik farmasi PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
“Obat kanker, onkologi permintaannya juga sangat banyak. Jangan sampai kita impor, impor, impor. Marilah kita berpikir untuk investasi ,” katanya saat menyampaikan sambutan di acara peresmian itu, Selasa (27/2).
Presiden mengaku senang dengan adanya investasi baru di industri farmasi ini. Apalagi produknya bukan bahan baku atau obat kimia, melainkan kategori bioteknologi, yang potensinya di Indonesia masih sangat besar.
“Saya ingin mengajak semua investor untuk terjun ke investasi ini,” ujar Presiden menegaskan.
Jokowi juga menyinggung besarnya potensi pasar domestik nasional . Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara besar dan memiliki pasar domestik yang sangat besar. Kepesertaan di Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yakni BPJS Kesehatan dan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) mencapai 193 juta.
ADVERTISEMENT
“Artinya apa? Investor yang investasi di Indonesia bisa menanamkan modal dengan penuh keyakinan,” tandasnya.