Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyambangi Kantor Pusat PLN di Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8). Kedatangannya untuk meminta penjelasan langsung terkait mati listik massal yang melanda wilayah Jakarta, Banten, Sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Minggu (4/8).
ADVERTISEMENT
Jokowi yang ditemani sejumlah menteri, yakni Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Seskab Pramono Anung, mempertanyakan penyebab yang membuat masalah tersebut bisa terjadi. Padahal, hal serupa juga pernah terjadi sebelumnya.
"Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, (itu) 17 tahun lalu untuk jawa dan bali. Mestinya itu bisa dipakai sebuah pelajaran kita bersama jangan sampai kejadian yang sudah pernah terjadi kembali terjadi lagi," kata Jokowi.
Baginya, apa yang sudah terjadi tak hanya memberi dampak buruk bagi PLN semata. Tapi banyak pihak-pihak lain ikut dirugikan. Jokowi menyebut kerugian yang dialami MRT saat insiden mati lampu.
"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan. Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali, MRT misalnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi bahkan terdengar mempertanyakan kalkulasi yang sudah dilakukan pihak PLN agar hal serupa tak terjadi. Dia kembali menekankan bahwa insiden mati listrik turut merugikan banyak pihak.
"Pertanyaan saya bapak ibu semuanya kan orang pintar-pintar. Apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian?, " ujar Jokowi.
"Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop. Artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kira semuanya," pungkasnya.