Jokowi Sambut Dukungan 10 Ribu Pengusaha: Saya Juga Pengusaha

21 Maret 2019 22:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, (21/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, (21/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok relawan yang tergabung dalam Pengusaha Pekerja Pro Jokowi (KerJo) telah mendeklarasikan dukungan mereka kepada Capres Cawapres nomor urut 01. Sebanyak 10.000 pengusaha dan pekerja hadir dalam acara deklarasi yang dihelat di Istora Senayan. Dalam deklarasi tersebut Capres 01 Joko Widodo (Jokowi) juga turut hadir dan memberikan orasinya.
ADVERTISEMENT
Di hadapan 10.000 pengusaha, Jokowi juga menyatakan bahwa ia sejatinya mempunyai profesi yang sama yaitu sebagai pengusaha.
“Saya juga pengusaha. Tapi sudah enggak saya urus. Saya juga pengusaha. Saya rasakan apa yang bapak ibu rasakan,” ungkap Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Jokowi merasa sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para pengusaha. Menurutnya, hal tersebut akan menjadi energi positif untuk menghadapi pilpres kali ini.
Di hadapan para pengusaha, Jokowi sempat membeberkan kisah sepak terjangnya hingga menjadi orang nomor satu di negeri ini. Ia menuturkan, semua capaian saat ini dimulai dari level bawah yaitu transisi dari pengusaha menjadi wali kota. Jokowi pun curhat bahwa masa transisi tersebut tidak mudah, ia perlu waktu dua tahun untuk adaptasi dari pengusaha mebel menjadi orang yang duduk di kursi pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata jenjang karirnya makin naik. Setelah dua periode menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi masuk fase baru sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hingga akhirnya terpilih sebagai presiden.
Capres no urut 01, Joko Widodo di Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, (21/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurut Jokowi, sepak terjangnya itu menjadi kelebihan tersendiri. Sebab kini ia mengantongi banyak pengalaman. Pengalaman menjadi hal yang penting bagi seseorang untuk menjadi pemimpin bangsa. “Bayangkan namanya negara sebesar ini ada 514 kabupaten kota. Saya perlu belajar menyesuaikan diri dua tahun untuk jadi wali kota. Makanya jangan diberikan sama yang masih coba-coba gitu lho. Setuju enggak? Itu yang saya maksud,” ujar Jokowi disambut riuh tepuk tangan para hadirin.
Selain itu Jokowi juga sempat menyinggung soal pajak. Di hadapan para pengusaha tersebut, Jokowi menyatakan keinginannya untuk menurunkan pajak bagi korporasi. Tujuannya adalah untuk memberikan daya saing bagi produk-produk yang dihasilkan. Sayangnya keinginan Jokowi tersebut belum terealisasi karena masih digodok oleh Kementerian Keuangan.
ADVERTISEMENT
“Belum rampung. Yang jelas dari Kemenkeu belum masuk ke meja saya. Saya ajak beberapa kali membicarakan ini. Saya tidak ingin memberatkan pengusaha,” ujarnya.
Kata Jokowi, keinginannya tersebut tidak lain adalah untuk memberikan dorongan kepada pengusaha agar tak ragu berinvestasi.
Capres no urut 01, Joko Widodo di Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, (21/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pada kesempatan yang sama, Koordinator KerJo Hariyadi Sukamdani juga menyampaikan bahwa ini adalah kali pertama para pengusaha secara terang-terangan menyampaikan dukungan kepada capres tertentu. Selama ini pengusaha cenderung tertutup soal politik. Meski demikian, Hariyadi tidak menampik bahwa tidak mudah bagi pengusaha untuk menyatakan dukungan mereka secara terbuka.
“Cukup sulit menyatakan secara terbuka. Khawatir akan mengandung risiko politik bagi usaha. Namun saat ini mereka berani hadir di sini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’aruf, Rosan Roeslani, juga secara lantang mengimbau agar para bos-bos yang hadir turut serta mengajak karyawannya agar memilih Jokowi.
”Keberadaan kita enggak ada manfaat kalau kita enggak melangkahkan kaki kita mencoblos nomor 1. Kita bisa pastikan karyawan kita melangkah ke TPS mencoblos 01. Baru ada manfaatnya,” tutup Rosan.