Jokowi Undang Maskapai Asing: Menhub Dukung, Garuda Cs Bungkam

1 Juni 2019 4:10 WIB
comment
65
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membuka opsi mengundang maskapai-maskapai asing untuk membuka rute domestik. Tujuannya, konsumen nantinya bisa memiliki lebih banyak pilihan. Industri penerbangan nasional juga semakin efisien dengan bertambahnya pesaing, sehingga berdampak terhadap harga tiket pesawat yang semakin terjangkau.
ADVERTISEMENT
Gagasan Jokowi bukan tanpa sebab, karena harga tiket pesawat masih tinggi meskipun pemerintah telah melakukan berbagai langkah seperti menurunkan Tarif Batas Atas (TBA) dan menaikkan Tarif Batas Bawah (TBB). Kemudian, harga avtur juga telah diturunkan karena dinilai berkontribusi hampir 40 persen terhadap total biaya yang ditanggung maskapai penerbangan.
Ide mengundang maskapai asing memperoleh respons positif dari regulator transportasi meskipun dengan syarat. Sementara maskapai lokal memilih tak berkomentar. Berikut rangkuman kumparan soal ide mengundang maskapai asing.
Industri Penerbangan Minim Persaingan
Industri penerbangan tanah air saat ini dikuasai oleh 2 pemain besar, yakni Lion Air Group (Lion Air, Batik Air dan Wings Air) dan Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan Nam Air). Terbatasnya pemain di industri berdampak pada penentuan harga tiket pesawat yang kurang kompetitif.
ADVERTISEMENT
"Mungkin kompetisinya kurang banyak," kata Jokowi dalam wawancara khusus kumparan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
Maskapai Penerbangan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Jokowi akan mengundang maskapai-maskapai baru untuk membuka rute domestik. Tujuannya, konsumen nantinya bisa memiliki lebih banyak pilihan. Maskapai juga semakin efisien, sehingga berdampak terhadap harga tiket pesawat yang semakin terjangkau.
"Kita akan perbanyak kompetisi ini, sehingga mereka (maskapai) akan semakin efisien," tambahnya.
Terkait mengundang maskapai asing, Jokowi menyebut perizinan di Indonesia memungkinkan untuk itu. Maskapai asing bisa mendirikan perusahaan (perseroan terbatas) dan membuka rute-rute domestik. Saat ini, maskapai asing yang telah membuka rute penerbangan domestik adalah Indonesia AirAsia. Di mana 49,25 persen sahamnya dimiliki oleh AirAsia Investment Ltd.
"Lho kita kan juga terbuka. Yang penting kompetisilah. Saya kira di dalam negeri sendiri kalau ada kompetisi kan bagus," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Maskapai Lokal Bungkam soal Ide Jokowi
Maskapai tanah air yang tergabung di dalam Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) masih enggan berkomentar.
“Saya lagi puasa comment,” ungkap Ketua INACA Ari Askhara kepada kumparan, Jumat (31/5).
Jawaban senada juga dilontarkan oleh Sekjen INACA Tengku Burhanudin yang juga masih enggan menanggapi wacana Jokowi.
“Maaf sementara saya tidak mau komen,” ujarnya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya meninjau Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Menhub Mendukung dengan Syarat
Menteri Perhubungan (Menhub) menanggapi inisiatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengundang maskapai-maskapai asing agar membuka dan melayani rute domestik.
“Ya ide pak Presiden bagus sekali. Kita akan mempelajari. Insyaallah itu bisa dilaksanakan,” katanya usai gelaran mudik gratis Kemenhub di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (31/5).
ADVERTISEMENT
Hanya saja, Budi meminta agar maskapai asing yang berencana membuka rute domestik wajib membuka perusahaan di Indonesia. Selain itu, mayoritas sahamnya harus digenggam Indonesia.
“Tentunya memperhatikan azas cabotage bahwa perusahaan asing itu harus memiliki perusahaan di sini, di mana dimiliki oleh Indonesia 51 persen. Terus mengikuti syarat-syarat yang lain,” terangnya.
Adapun ia menegaskan, meski nantinya maskapai asing beroperasi pihaknya menyatakan tidak akan mengubah regulasi yang sudah ada.
“Enggak perlu diganti yang ikut aja saya pikir ide yang bagus dari Presiden Jokowi,” tuturnya.