Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan buka suara soal gelembung gas yang terjadi di sekitar anjungan YYA-1. Ini merupakan salah satu sumur di anjungan lepas pantai di Lapangan YY Blok ONWJ yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Pantai Utara, Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Jonan mengaku sudah kembali memonitor kejadian ini. Kata dia, bisnis hulu migas harus mengutamakan keselamatan. Jangan sampai faktor keselamatan diabaikan demi efisiensi biaya. Kalau sampai terjadi kecelakaan, kerugian yang timbul pasti besar.
"Risikonya besar, anjungannya pasti (sudah) di-take out keluar. Besar sekali ini (dampaknya). Ini juga mohon ada pemahaman bahwa di pertambangan, ini bukan hanya sekadar teknologi cost saving tapi teknologi buat safety terjamin. Sebab kalau ada kecelakaan, spend a lot of money," kata dia di Gedung Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (22/7).
Kata dia, bukan hanya semburan gas yang keluar tapi ada semburan minyak juga. Bahkan anjungan yang dioperasikan sudah miring.
Gelembung gas di sekitar sumur pertama kali muncul pada 12 Juli 2019. Gas kembali muncul dalam jumlah banyak 3 hari kemudian. PHE ONWJ pun langsung menarik semua kru di lapangan untuk keluar area.
ADVERTISEMENT
"Sejak 12 Juli anjungan lepas pantai offshore gas platform dioperasikan PHE ini miring. Sekarang oil spill sudah ada, gas sudah ada, lagi ditangani. Ini adalah kejadian yang ketiga, anjungan ini adalah salah satu dari anjungan yang dibangun oleh putra-putri Indonesia," ucapnya.