Kabar Bahagia, Citilink Tunda Pemberlakuan Bagasi Berbayar

31 Januari 2019 7:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Citilink di Bandara Halim. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Citilink di Bandara Halim. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Citilink Indonesia menunda pemberlakuan bagasi berbayar untuk waktu yang belum ditentukan. Sedianya, aturan ini bakal diterapkan Citilink pada 8 Februari 2019.
ADVERTISEMENT
Penundaan ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti. Kata dia, Citilink sepakat menunda setelah Kemenhub melakukan konsolidasi dengan perusahaan.
"Berdasarkan konsolidasi tersebut, pihak Citilink menyetujui untuk melakukan penundaan penerapan bagasi berbayar hingga waktu yang belum ditentukan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/1).
Polana menjelaskan, konsolidasi tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti masukan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Rapat Kerja pada Selasa (29/1) lalu yang mendesak penundaan penerapan bagasi berbayar pada maskapai penerbangan.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana pada acara penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana pada acara penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Tak hanya Citilink, Polana juga bakal mengevaluasi Peraturan Menteri Perhubungan yang mengatur soal tarif bagasi berbayar. Tarif bagasi berbayar pun akan dikaji kembali oleh pihaknya agar tidak memberatkan maskapai dan juga masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kami akan lakukan kajian atau evaluasi terhadap semua aturan mulai dari PM 14 Tahun 2016 sampai PM 185 Tahun 2015," tutur Polana.
Sebelumnya diberitakan, bagasi berbayar pada Citilink akan dikhususkan bagi penumpang yang membawa barang lebih dari 7 kilogram (kg) dengan rute domestik.
Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto, mengatakan kebijakan tersebut harus diterapkan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahaan. Menurut dia, industri maskapai merupakan salah satu bisnis berbiaya tinggi dengan margin yang tipis.