KAI Kesulitan Reaktivasi Jalur Kereta Borobudur - Yogyakarta

2 Juli 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Rencana PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mereaktivasi jalur kereta Yogyakarta-Magelang terus berjalan. Namun yang jadi masalah adalah trase lama yang kini sudah dipenuhi oleh pemukiman penduduk.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, mengatakan proyek tersebut sampai saat ini masih dalam tahap kajian. Dia mengatakan reaktivasi tersebut sangat vital lantaran akan mempermudah akses dari Yogyakarta menuju Borobudur, atau sebaliknya.
“Cuma perlu diingat kalau mengikuti trase yang lama itu jelas itu trase yang lama sudah berdiri bangunan-bangunan sehingga ini dipikirkan solusinya bagaimana,” ujar Edi saat di Loko Coffe, Yogyakarta, Selasa (2/7).
Lanjutnya, ide menghubungkan Yogyakarta dengan Borobudur itu dicetuskan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Sejauh ini upaya studi masih dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
“Sedang dilakukan upaya studi yang dikerjakan oleh direktorat jenderal. Nanti biar direktorat jenderal yang menjelaskan (targetnya),” katanya.
Petugas perbaiki wesel pemindah jalur rel kereta Foto: Hendra Nurdiyansyah
Edi menjelaskan dari studi atau kajian tersebut maka akan dapat diketahui berapa biaya yang diperlukan dalam proyek reaktivasi ini.
ADVERTISEMENT
“Pada akhirnya menurut saya angkutan massal dibutuhkan masyarakat utamanya masyarakat yang senang pergi - pulang. (Misal) Ada yang rumah di Yogya kerja di Solo sehingga angkutan massal sangat diperlukan,” ujarnya.
Sebelumnya, KAI bersama Kemenhub sepakat untuk mereaktivasi jalur kereta Yogyakarta-Magelang. Reaktivasi jalur itu dilakukan untuk mempermudah akses menuju Candi Borobudur.
Menurut Project Director I KAI, Yuris Wibawa, rute jalur kereta tersebut yakni Stasiun Tugu-Secang sepanjang 55 kilometer (km), kemudian dilanjutkan dari Secang menuju Borobudur sepanjang 5 km.
“Total panjang rel KA dari reaktivasi Yogyakarta - Borobudur - Secang sepanjang 70 km,” ucapnya.
Dia menambahkan dari 70 km itu, sebanyak 55 km di antaranya hanya perlu reaktivasi rel yang sudah ada, dan 15 km sisanya pembangunan baru. Nantinya akan terdapat 11 stasiun zaman dulu yang dihidupkan kembali.
ADVERTISEMENT
“15 km itu new track. Ada 1 eksisting stasiun, ada 11 reaktivasi stasiun, dan ada 1 pembangunan stasiun baru,” beber Yuris.