Kartu Tenaga Kerja Indonesia, Persembahan Bank BNI untuk Para TKI

21 Desember 2017 17:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Hadirnya BNI cabang Seoul ternyata membawa angin segar bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan. Bagaimana tidak, kehadiran BNI ternyata menawarkan berbagai program-program menarik yang dikhususkan untuk para tenaga kerja Indonesia. Salah satu program yang paling menarik yang mereka tawarkan adalah Kartu Pekerja Indonesia alias KPI.
ADVERTISEMENT
Kartu Pekerja Indonesia sebetulnya bukan hal baru bagi BNI. Sebelumnya, mereka telah meluncurkan kartu ini di beberapa cabang luar negeri seperti Singapura dan Hongkong.
BNI di Seoul, Korea Selatan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BNI di Seoul, Korea Selatan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Kartu ini adalah yang khusus ditujukkan untuk temen-temen pekerja. Keuntungannya dengan kartu ini nanti selain ada promo-promo BNI, karena kartu ini didesain untuk tenaga kerja sehingga nanti biaya-biaya bisa lebih lebih murah dibandingkan dengan kartu biasa. Kemudian BNI juga menjadikannya sebagai kartu keanggotaan, sehingga kalau nanti kita ada program-program pemberdayaan itu adalah salah satu media komunikasi kita. Jadi dengan kartu ini kita akan sediakan program-program pemberdayaan buat mereka," kata Andi Aryadi, General Manager BNI di Seoul.
General Manager BNI Seoul, Andi Ariyadi  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
General Manager BNI Seoul, Andi Ariyadi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selain itu, BNI juga berencana menggandeng BPJS Ketenagakerjaan agar KPI juga dapat difungsikan sebagai kartu asuransi bagi TKI di Korea Selatan. Rencana lainnya, BNI pun turut akan menggandeng KBRI Seoul agar KPI dapat menjadi kartu tanda pengenal TKI yang bekerja di Korea Selatan. Sehingga KBRI memiliki data TKI yang bekerja di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
"Jadi KBRI pun punya database siapa pekerja yang ada di Korea itu berdasarkan database yang ada di kartu ini. Kita sharing informasi dengan mereka ke depannya. Jadi semacam kartu pengenal dan kartu pendaftaran mereka masuk ke Seoul. Di Singapura sudah jalan. Mudah-mudahan di Korea juga segera menyusul," kata Andi kepada kumparan di Seoul.