Kata Luhut dan Kepala Bappenas soal Desain Ibu Kota Baru

22 Agustus 2019 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain ibu kota baru Indonesia. Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Desain ibu kota baru Indonesia. Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membuat sketsa infrastruktur ibu kota baru di Kalimantan yang‎ akan menggantikan Jakarta. Rencananya, pembangunan infrastruktur ibu kota baru dilakukan mulai 2021.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam sketsa infrastruktur itu, ibu kota baru akan memiliki lapangan dan Monumen Pancasila. Lapangan dan monumen tersebut didesain menggambarkan gagasan kota sebagai simbol identitas negara.
Kemudian, ibu kota baru berdasarkan sketsa tersebut akan memiliki transportasi perkeretaapian untuk menunjang mobilitas penduduknya. Pun ibu kota baru juga akan berkonsep kota cerdas dan modern yang mengandalkan IT dan komunikasi.
Lantas, apakah desain tersebut sudah final? Berikut kumparan rangkum:
1. Gambaran PUPR Belum Final
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, menyampaikan bahwa sketsa yang dibuat Kementerian PUPR belum final. Sebab Detail Engineering Design (DED) sebagai acuan pembangunan hingga kini masih belum dibuat.
"Belum itu, gambaran saja. Saya enggak tahu kapan, tapi itu belum final," katanya saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8).
Rancangan konsep Ibu Kota baru di Kalimantan. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Dia menjelaskan, DED pembangunan ibu kota baru akan dibuat seusai lokasinya diumumkan oleh Presiden Jokowi. Menurut Luhut ketika DED jadi, baru lah pemerintah merealisasikan pembangunan ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
2. Desain Masih Akan Diperbaiki hingga 2020
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyampaikan bahwa desain yang dibuat Kementerian PUPR itu masih akan direvisi hingga tahun 2020. Kemudian pembangunan infrastruktur mulai dilakukan pada 2021.
"Itu memang desain awalnya. Ya pokoknya kita selesaikan semua tahun 2020, sehingga 2021 siap konstruksi," ‎jelasnya di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8).
Rancangan konsep Ibu Kota baru di Kalimantan. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Dia mengungkapkan seusai desain yang disusun Kementerian PUPR selesai, pihaknya kemudian akan menyusun master plan pembangunan. Bambang mengatakan, desain awal ibu kota baru sudah disampaikan ke Jokowi.
"Sudah (dilaporkan ke Jokowi). Itu dibuat dulu (desain) untuk gambaran master plan kotanya," tegas Bambang.
3. Pembangunan Dilakukan Selama 25 Tahun
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur ibu kota baru dilakukan mulai 2021 hingga 2045. Berdasarkan perhitungan saat ini, biaya pembangunannya akan mencapai Rp 466 triliun.
ADVERTISEMENT
"Periode membangun sekitar 25 tahun. Agak lama tapi bertahap. Ini ibu kota yang disusun dari nol," ucapnya di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (1/8).
Rancangan konsep Ibu Kota baru di Kalimantan. Foto: Dok. Kementerian PUPR
‎Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, nantinya pembangunan infrastruktur di ibu kota baru akan memperhatikan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan perlindungan lingkungan.
"Akan meminimalisir intervensi terhadap alam, mengintegrasikan ruang hijau serta biru, mempertahankan keberadaan hutan, dan diperbanyak public and community spaces," ujar Basuki.