KCI Kaji Kelola Commuter Line di Bandung hingga Surabaya

12 Agustus 2019 18:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KRL atau Commuter Line melintas di kawasan Tanah Abang. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
KRL atau Commuter Line melintas di kawasan Tanah Abang. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengkaji untuk mengelola Commuter Line atau KRL di beberapa daerah selain wilayah Jabodetabek. Rencana tersebut dilakukan agar pelayanan KRL bisa diperluas.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KCI, WIwik Widayanti, mengatakan ada beberapa wilayah yang sudah dilirik, antara lain lintas Yogyakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya. Menurut dia, kajian sudah mulai dilakukan.
"Ini masih kami kaji. Bisa juga lintas di Bandung, bisa juga lintas Jogja, Solo, atau di Surabaya. Nanti kami sampaikan ke KAI selaku pemegang saham," kata Wiwik di Dinas Perumahan DKI, Jakarta, Senin (12/8).
Wiwik mengatakan langkah yang diambil itu semata-mata agar KCI bisa banyak berkontribusi di masyarakat. Namun, ia mengakui rencana tersebut tidak bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
"Jaringan diperluas ya. Kemungkinan nanti kalau enggak di Jabodetabek, kami akan keluar dari Jabodetabek untuk mengelola komuter yang ada di lintas-lintas lain," ujarnya.
Adapun saat ini Wiwik memastikan perusahaan akan terus mengembangkan pelayanan Commuter Line di Jabodetabek. Dia menargetkan jumlah penumpang mencapai 1,2 juta pada tahun ini.
Commuter Line (KRL). Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Untuk mencapai target tersebut, KCI akan memperpanjang rangkaian seperti di Rangkas Bitung, Banten, dengan membangun peron-peron tambahan. Selain itu, akan dilakukan perbaikan di beberapa persinyalan Commuter Line di jalur tersebut.
ADVERTISEMENT
"Rangkas sama Parung, kalau misalnya sudah jadi double track-nya. Sebenarnya sudah jadi, tinggal ada uji coba segala macam. Kalau itu sudah diizinkan akan nambah 15 KA dari Rangkas ke Parung Panjang," katanya.
"Jadi orang banyak pilihan, ada yang dari Rangkas langsung ke Tanah Abang, kalau enggak mau nunggu lama-lama ke Parung dulu, nanti dari Parung ada ke Tanah Abang. Jadi lebih banyak," tutupnya.