Kembangkan Operasional dan Pemeliharaan, MRT Gandeng Seoul Metro Korea

15 Agustus 2019 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana depo Lebak Bulus. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana depo Lebak Bulus. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk mengembangkan kapasitas operasi dan pemeliharaan kereta, PT MRT Jakarta menggandeng Seoul Metro, Korea. Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU yang dilakukan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dan Chief Executive Officer Seoul Metro Taeho Kim.
ADVERTISEMENT
“Seoul Metro adalah salah satu operator cukup tua dan mengoperasikan jaringan terbanyak, panjangnya lebih dari 300 km dan punya kecanggihan dalam teknologi dan pelayanan yang baik. Jadi, tujuan dari MoU pada hari ini untuk bertukar pengalaman kemudian melihat hal-hal apa yang bisa kita pelajari dari pihak Seoul Metro,” kata William di Kantor MRT, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).
William mengungkapkan, pihak Seoul Metro telah memaparkan berbagai teknologi yang sudah diterapkan. Salah satu yang dipaparkan adalah SAMBA atau Smart Automatic Mechanical Big data Analysis-system.
SAMBA itu stasiun manajemen menggunakan big data. Jadi kira-kira big data analisis. Jadi mereka sudah pakai big data. MRT Jakarta menuju ke sana. Jadi kita sedang eksplor soal-soal penggunaan big data,” ujar William.
ADVERTISEMENT
“Kita dalam proses mengembangkan digital platform MRT Jakarta. Jadi ini memang waktu yang tepat untuk belajar,” tambahnya.
Selain itu, William menjelaskan, yang juga dilihat dari Seoul Metro adalah smart station. Ia menjelaskan, dengan smart station itu memungkinkan Seoul Metro mengontrol berbagai permasalahan seperti eskalator tidak berfungsi melalui sebuah sistem.
Direktur MRT William Sabandar (kanan) bersama operator MRT. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
William memastikan, PT MRT Jakarta akan terbuka dengan semua pihak terkait pengembangan pengelolaan MRT.
“Tadi teknologi namanya ada untuk maintenance, prediktif maintenance kita lihat tadi keretanya. Kalau kita di MRT setiap malam tim kita melakukan pengecekan terhadap kondisi baik rel dan sebagainya. Dengan ada itu sudah enggak pakai manusia lagi, ditempelkan elemennya di atas kereta maupun di bawah kereta,” terang William.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, William mengaku, penandatanganan MoU ini baru langkah awal. Ia menuturkan, setelah ini akan ada tindak lanjut yang dikembangkan antara PT MRT Jakarta dan Seoul Metro.
“Kita akan mulai dengan exchange our engineer, jadi kami ngirim engineer kami ke sana. Mereka juga datang ke sini melihat sistem kita, kemudian melihat hal-hal apa yang bisa kita kerja sama kan,” tutur William.
Rencananya, Nota Kesepahaman ini akan berlaku selama dua tahun ke depan. Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi pengeksplorasian dalam pengembangan pengoperasian dan pengelolaan pusat kendali operasi (OCC), pengembangan kemampuan perawatan rolling stock dan depo, pengembangan pengetahuan atas kemampuan SAMBA (Smart Automatic Mechanical Big data Analysis-system) dan smart station, pengelolaan Automatic Fare Collection (AFC), serta berbagai kegiatan knowledge sharing terkait lainnya.
ADVERTISEMENT