Kembangkan Tangki BBM di Maumere, Pertamina Habiskan Rp 449,5 Miliar

30 Juli 2018 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara pertemuan Pengembangan Pembangunan TBBM Maumere, NTT. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara pertemuan Pengembangan Pembangunan TBBM Maumere, NTT. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) menggelar peletakan batu pertama (groundbreaking) pengembangan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di wilayah Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Hingga saat ini, Pertamina sudah memiliki sebanyak 9 TBBM di Provinsi NTT, yakni di Larantuka, Waingpau, Reo, Ende, Maumere, Kalabahi, Dili, Atapupu, dan Kupang.
ADVERTISEMENT
Selama ini pasokan minyak di Wilayah NTT didistribusikan ke supply point, yakni TBBM Kupang lalu disebar ke 8 TBBM lainnya. Namun, karena daya tampung dan pengembangan TBBM Kupang dirasa kurang memadai sampai jarak yang cukup jauh untuk menjangkau TBBM di 8 wilayah lainnya, dan juga tingginya load operasional di TBBM Kupang yang bisa berdampak pada aspek keamanan, maka Pertamina memutuskan untuk mengalokasikan pusat distribusi atau supply point minyak lainnya ke TBBM Maumere.
“Selama ini distribusi pasokan minyak di wilayah NTT itu dipusatkan di TBBM Kupang. Namun karena jarak, butuh waktu lama mendistribusikan minyak ke TBBM lain. Misalnya saat musim hujan itu ada gelombang besar, akibatnya distribusi harus ditunda. Stok minyak di wilayah NTT jadi tipis bahkan kosong,” ungkap Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sri Widodo saat meninjau Expose Proyek Strategis Hilir dan Groundbreaking Pengembangan Terminal BBM Maumere, NTT, Senin (30/7).
ADVERTISEMENT
Acara pertemuan Pengembangan Pembangunan TBBM Maumere, NTT. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara pertemuan Pengembangan Pembangunan TBBM Maumere, NTT. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
Adapun nantinya, di TBBM Maumere akan dilakukan pembangunan tangki timbun, seperti Gasoil dengan kapasitas 2x15.000 KL, Gasoline 88 dengan kapasitas 2x15.000 KL, Gasoline 92 dengan kapasitas 1x5.000 KL, dan Fame dengan kapasitas 1x5.000 KL. Di TBBM Maumere juga dibangun dermaga yang mampu menampung kapal dengan kapasitas 6.500 DWT sampai dengan 50.000 DWT.
Pengembangan pembangunan TBBM Maumere sebagai supply point ini ditargetkan akan selesai pada 2020 mendatang. Dibutuhkan sekitar Rp 449,5 miliar untuk melakukan pengembangan pembangunan TBBM di Kota Maumere
TBBM Maumere dipilih karena lahannya yang memungkinkan dan juga berada di tengah wilayah NTT. Sehingga, dengan dikembangkannya TBBM Maumere sebagai supply point minyak di wilayah NTT, bisa menjaga ketersediaan stok minyak di wilayah Timur.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat Maumere ini sangat strategis. Kedalaman lautnya pantainya sangat bagus. Fasilitas di Maumere bisa jauh dari bencana alam. Maumere juga berada di tengah-tengah NTT, makanya kami pilih supply point di sini,” tambah Gandhi lagi.
Dilakukannya pengembangan TBBM Maumere ini juga diharapkan sebagai salah satu investasi yang mampu mendongkrak pembangunan lainnya di wilayah Timur Indonesia. Mengingat pembangunan wilayah Timur Indonesia selama ini masih tergolong minim, baik dari sisi infrastruktur jalan hingga energi.
“Ini menjadi trigger bagi semuanya bahwa NTT ini bagian dari wilayah Indonesia yang butuh diperhatikan,” katanya lagi.