Kemenkeu Dukung Pembiayaan Ekspor Pesawat hingga Kapal Angkut

8 November 2018 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat militer CN235-220M buatan Indonesia. (Foto: indomiliter.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat militer CN235-220M buatan Indonesia. (Foto: indomiliter.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendukung pengembangan ekspor produk alat utama sistem pertahanan (alutsista) nasional. Hal ini dilakukan melalui program National Interest Account (NIA) atau penugasan khusus ekspor untuk dijalankan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
ADVERTISEMENT
Subdirektorat Mitigasi Risiko Lembaga Keuangan dan Instrumen Mitigasi Risiko Kemenkeu Fajar Hasri Ramadhana mengatakan, dukungan otoritas fiskal tersebut bertujuan untuk meningkatkan sektor pertahanan Indonesia.
Pemerintah sendiri telah menganggarkan dana untuk pertahanan dan keamanan sebesar Rp 177 triliun dalam APBN 2019. Terdiri dari Rp 107 triliun untuk fungsi pertahanan dan Rp 70 triliun untuk fungsi ketertiban dan keamanan.
"Tujuan program dikonsentrasikan pada penyediaan jaminan, pembiayaan, dan asuransi untuk transaksi atau proyek secara komersial. Sekarang, pemerintah membuka peluang kepada industri strategis seperti industri pertahanan untuk dapat memanfaatkan program tersebut," ujar Fajar dalam keterangannya, Kamis (8/11).
Fajar juga menuturkan, dukungan LPEI tersebut bisa berupa pinjaman, penjaminan, juga asuransi untuk transaksi yang secara komersil sulit dilakukan namun dianggap penting oleh pemerintah.
Kapal Perang SSV buatan PT PAL Indonesia yang dipesan Filipina (Foto: PT PAL Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Perang SSV buatan PT PAL Indonesia yang dipesan Filipina (Foto: PT PAL Indonesia)
ADVERTISEMENT
"Kita melihat produksi industri pertahanan ini adalah produk unik, di mana konsumennya terbatas dan memerlukan pembiayaan khusus agar bisa berkembang," terangnya.
Sementara itu, Direktur Pelaksana V LPEI Bonifacius Prasetyo mengatakan, pihaknya akan mendorong pemberian fasilitas ekspor kepada sejumlah BUMN pertahanan, di antaranya PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan PT PAL Indonesia (Persero). Adapun produknya meliputi pesawat terbang dan kapal angkut yang diekspor ke Senegal dan Nepal.
"Ada Pindad, Dirgantara, PAL, kami dorong untuk manfaatkan fasilitas ekspor, khususnya produk pesawat terbang dan kapal angkut yang diekspor ke Senegal dan Nepal," jelasnya.