Kementan: Daging Ayam Surplus 91.000 Ton, Harusnya Harga Tak Naik

Penjual daging ayam di Pasar PSPT (Foto: Rivi Satrianegara/kumparan)

Pemerintah tengah dibuat pusing dengan naiknya harga daging ayam. Di beberapa pasar tradisional di DKI Jakarta, harga daging ayam dibanderol Rp 45.000 sampai Rp 50.000 per kg. Sedangkan di Bandung harga daging ayam Rp 43.000 per kg.

Beberapa pihak berspekulasi mengenai penyebab kenaikan harga daging ayam. Ada yang menyebut karena pasokan berkurang, naiknya harga pakan ayam, sampai permainan para broker. Namun Kementerian Pertanian menegaskan harusnya harga daging ayam stabil saat ini.

Kementan punya hitung-hitungan mengenai daging ayam. Untuk kebutuhan Mei-Juni 2018 produksi ayam diperkirakan mencapai 626.100 ton sedangkan kebutuhannya hanya 535.100 ton. Secara kasat mata, stok daging ayam secara nasional surplus 91.000 ton.

Daging Ayam. (Foto: Thinkstock)

"Itu kita surplus lho 91.000 ton. Ngapain harga dinaikkan kalau stok banyak?" katanya kepada kumparan, Rabu (16/5).

Dia juga mengatakan bahwa saat ini pedagang bergantung pada harga jual yang ditentukan oleh para peternak ayam. Katanya, pedagang memasang harga sesuai dengan harga yang ditentukan oleh para peternak.

"Ini pedagang kadang jual dengan harga tinggi itu kan juga karena mereka beli dari peternak dengan harga yang cukup tinggi. Makanya, mereka (pedagang) itu juga memasang harga tinggi, untuk mengambil untung," tambahnya.

Dengan angka surplus yang sangat besar ini, Agung menegaskan harusnya harga daging ayam tidak mengalami kenaikan. Dia pun mengancam balik pedagang atau peternak yang sengaja memainkan harga daging ayam di saat permintaan cukup besar jelang Ramadhan.

"Kalau sempat ketahuan ada yang enggak sesuai, kita bakal tutup nanti usahanya. Ayam surplus enggak ada harga naik," katanya dengan nada tinggi.