Kementerian ESDM Laporkan Perkembangan Program Listrik 35.000 MW

4 Maret 2018 9:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembangkit listrik. (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembangkit listrik. (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan perkembangan perkembangan pembangkit listrik 35.000 MegaWatt (MW), yang menjadi program pemerintah. Dikutip dari situs Kementerian ESDM, hingga Februari lalu tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi sebesar 1.362 MW. Sedangkan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, (2/3).
Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang berooerasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW.
Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebanyak 17.116 MW sudah memasuki tahap konstruksi. Sebesar 5.657 MW oleh PLN dan 11.459 yang berasal dari pengembang swasta.
Jokowi dan Ignasius Jonan meninjau kondisi PLTP   (Foto: Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Ignasius Jonan meninjau kondisi PLTP (Foto: Sekretariat Presiden)
Sedangkan sebanyak 12.693 MW sudah berkontrak namun belum konstruksi. Sementara sebesar 3.564 MW dalam tahap pengadaan dan 1.245 MW dalam tahap perencanaan.
ADVERTISEMENT
Program 35 ribu MW ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentu akan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi terutama di luar Jawa, yang sebelumnya kekurangan suplai listrik.
Ketersediaan listrik yang memadai, merata dan harga yang terjangkau menjadi fokus Pemerintah. Guna mencapai hal tersebut, Kementerian ESDM membuka kesempatan bagi para investor turut andil dalam program 35.000 MW.