Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Mengenali ciri-ciri MLM (Multi Level Marketing) yang disinyalir bodong menjadi hal penting yang tak bisa diabaikan. Jika tak cermat, bukannya tak mungkin Anda pun ikut terjerat sebagai korban.
ADVERTISEMENT
Sepekan ini, bisnis MLM kembali hangat menjadi perbincangan setelah adanya keputusan rekomendasi haram diambil dalam Sidang Komisi Bahtsul Masail Waqiyyah, Kamis (28/2).
"Money Game dengan sistem MLM (Multi Level Marketing) yang dihukumi haram dalam Munas Alim Ulama adalah Money Game dengan sistem MLM yang mengandung unsur tipu muslihat (gharar)," kata Ketua PBNU Robikin Emhas kepada kumparan, Minggu (3/3).
Lalu, bagaimana mengenali ciri-ciri MLM bodong?
1. Berskema Ponzi Iming-iming Untung Besar
Model MLM yang disebut haram dinilai itu dikatakan memiliki sistem ponzi. Artinya, modus investasi palsu dengan membayarkan sejumlah keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri, yaitu dengan merekrut anggota.
Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, mengatakan banyak kisah tragis yang dialami korban bisnis MLM berskema ponzi yang sampai membuat keluarga hancur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga yang akhirnya kehilangan rumah hingga pekerjaan untuk beralih ke bisnis MLM. Menurut Rhenald, money game yang ada dalam bisnis MLM berskema ponzi ini ibarat berjudi yang bisa menghancurkan hidup korbannya.
"Money game ini sudah lama memang menggerogoti, bahkan lebih parah dari judi. Ini bisa membuat keluarga cerai-berai, karena dijanjikan keuntungan selangit jadi mereka rela melibatkan keluarga," katanya kepada kumparan, Minggu (3/3).
Menurut dia, pertama kali para korban akan diberikan keuntungan sesuai janji. Misalnya, seseorang menanamkan modal Rp 10 juta, dalam kurun waktu satu bulan dia mendapatkan uang Rp 16 juta.
"Keuntungannya capai 60 persen. Ini kan besar, akhirnya orang tergiur untuk investasi lagi sampai mereka memutuskan jual rumah. Nah, dapat uang Rp 100 juta, Rp 200 juta untuk diinvestasikan dengan harapan akan dapat imbal balik 60 persennya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah berinvestasi banyak, pelaku bisnis MLM tadi kemudian lari membawa uang. Yang tersisa kemudian hanya angan-angan mendapat untung, utang yang menumpuk, hingga keluarga tercerai akibat permusuhan.
2. Produk Fiktif
Ketua Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), Kany V Soemantoro, menekankan MLM yang asli syaratnya mesti ada penjualan produk. Sebaliknya, MLM bodong produknya fiktif, biasanya konsep yang digunakan adalah money game piramida.
"Beda, (money game) menggunakan sistem piramida. Penipuan-penipuan piramida. Kalau bicara halal haram itu kan sebenarnya dilihat dari sertified. Zalim itu karena enggak ada produk yang dijual, mereka menawarkan investasi biasanya," kata Kany kepada kumparan, Minggu (3/3).
3. Komisi dari Perekrutan Anggota
Kany melanjutkan, Sementara MLM yang asli menerapkan sistem penjualan produk yang jelas dan komisi diberikan atas prestasi atas penjualan, MLM bodong dari perekrutan anggota.
ADVERTISEMENT
"Spekulasi itu enggak ada di kita. Intinya bonus itu dihasilkan dari kerja, penjualan produk. Memang kalau bicara tentang penghasilan mitra usaha bisa beda karena mereka menggunakan sistem jaringan atau kolektif," lanjutnya.
Secara lebih rinci, dia menjelaskan ada 8 poin kunci untuk mengenali jika itu MLM bodong sebagai berikut:
1. MLM bodong tak memiliki legalitas perusahaan yang valid. Ia tak memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dan izin edar produk dari BPOM, Depkes dan sebagainya.
2. Tidak mempunyai produk yang diperdagangkan.
3. Skema bisnis tidak ditekankan pada penjualan produk tapi peringkat.
4. Pembayaran komisi dibayarkan tidak berdasarkan penjualan produk, melainkan kuantitas rekrutmen yang didapatkan.
5. Anggota atau member tidak bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan produk meski tanpa melakukan rekrutmen.
ADVERTISEMENT
6. Tidak mempunyai sistem pengembalian produk yang rasional.
7. Setiap produk yang diperdagangkan perusahaan MLM bodong tidak memiliki nilai pasar yang wajar. Harganya bisa melambung tinggi.
8. Setiap produk yang diperdagangkan perusahaan MLM bodong jika dicermati tidak memiliki nilai lebih sehingga menarik untuk dibeli.
Setelah mengetahui ciri-ciri MLM bodong di atas, maka berwaspadalah!