Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Kepada Bos IMF, Luhut Pamer Aspal di RI Dicampur Sampah Plastik Laut
28 Februari 2018 10:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Luhut saat mengajak Lagarde blusukan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (28/2). Pada kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo turut mendampingi.
“Jadi kami ceritakan bagaimana aspal yang anda injak ini berasal dari sampah plastik dari laut,” ujar Luhut.
Adapun pemanfaatan sampah plastik laut untuk dijadikan campuran aspal , menurut Luhut, dilakukan agar kebersihan laut menjadi terjaga. Dengan begitu, ikan yang dikonsumsi masyarakat adalah ikan sehat.
Selama 2017, penerapan aspal dicampur plastik diuji coba di Universitas Udayana Denpasar pada jalan sepanjang 670 meter dengan serapan limbah plastik sebanyak 140 ton, dan Jalan Sultan Agung Bekasi sepanjang 650 meter dan menyerap limbah plastik 4,5 ton.
Selain itu, uji coba juga dilakukan di Jalan Dakota Moras Makassar sepanjang 100 meter yang menyerap limbah plastik 150 kg, Jalan Gempol-Bangil Surabaya sepanjang 1.100 meter dengan serapan limbah plastik 3 ton, dan Ruas Tol Tangerang-Merak sepanjang 90 meter dengan 150 ton aspal bercampur plastik.
ADVERTISEMENT
“Saya juga cerita Sungai Citarum kami bersihkan sepanjang 269 km. Tadi saya tunjukkan videonya kepada Bu Lagarde,” bebernya.
Menanggapi itu, Lagarde mengaku mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah Indonesia dalam menjaga kebersihan laut. Dia pun berpesan agar laut Indonesia terbebas dari sampah plastik, kertas, dan jenis sampah lain.
“Saya cinta dengan air, kita harus menjaga air. Tidak boleh ada sampah plastik, kertas, dan lainnya,” tegas Lagarde.