Kereta LRT Palembang Berhenti 1 Menit di Setiap Stasiun

13 Maret 2017 15:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sarana kereta LRT Palembang. (Foto: Dok. PT KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditugaskan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengoperasikan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan. Bila beroperasi, kereta LRT akan berhenti 1 menit di setiap stasiun.
ADVERTISEMENT
Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan, kereta LRT akan berhenti lebih lama hanya di dua stasiun yaitu Stasiun Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II dan Stasiun OPI yang berhenti 10 menit. Total ada 13 stasiun yang dilewati kereta LRT.
"Lama berhenti di stasiun 1 menit kecuali di Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badarudin dan Stasiun OPI selama 10 menit," ungkap Djoko dalam risetnya kepada kumparan (kumparan.com), Senin (13/3).
Sarana LRT Palembang. (Foto: Dok. PT KAI)
Sementara itu, Djoko juga memastikan proses produksi kereta dilakukan oleh PT Industri Kereta Api (Persero) di Madiun, Jawa Timur. PT KAI sendiri telah memesan 8 train set (rangkaian kereta). Dari jumlah itu hanya 6 rangkaian kereta yang beroperasi, sedangkan 2 lainnya difungsikan sebagai cadangan.
ADVERTISEMENT
"Sarana yang disiapkan sebanyak 8 train set yang dibagi 6 train set untuk operasi dan 2 train set untuk perawatan dan cadangan," imbuhnya.
Pengerjaan proyek konstruksi LRT Palembang ditargetkan rampung akhir tahun ini dan Juni 2018 sudah bisa beroperasi. Dengan begitu, LRT Palembang adalah LRT pertama yang beroperasi di Indonesia.
Jalur kereta LRT Palembang. (Foto: Dok. PT KAI)
"Pembangunan LRT Sumsel merupakan yang pertama kereta ringan di Indonesia yang dioperasikan. Selain sekarang sedang dibangun LRT Jabodebek dengan target 2019 selesai dan LRT Jakarta (Kelapa Gading Velodrome) yang menyusul selesai 2018 untuk ASIAN Games 2018 juga," jelasnya.
LRT Palembang berperasi di jalan rel dengan lebar 1.067 mm. Kecepatan saat berjalan maksimum 85 km/jam. Konstruksi jalur berupa elevated (slab track) dengan sistem persinyalan adalah fixed block with cap signal (ETCS Level 1). Sistem electrical dengan third rail system 750 VDC.
ADVERTISEMENT