Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) makin gencar menyasar anak muda untuk inklusi keuangan. Salah satunya, dengan mendorong budaya menabung melalui program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, juga menekankan agar anak muda yang melek keuangan nantinya bisa menjadi entrepreneur yang menggerakkan ekonomi di tengah masyarakat sekitar.
Ia lantas mengimbau agar anak muda jangan semuanya jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), harus banyak juga yang menjadi entrepreneur untuk menciptakan lapangan kerja.
“Anak-anak sekolah, anak generasi muda jangan semua jadi pegawai negeri, bukan hanya menabung aja tapi pembinaan supaya jadi entrepeneur,” ujar Wimboh di hadapan ribuan mahasiswa yang hadir di Acara AKSIMUDA Cerdas Menabung di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7).
Di kesempatan itu, Wimboh pun mendorong anak muda untuk berani terjun di bidang startup yang kini marak berkembang.
“Asetnya sudah miliaran dolar. Untuk itu, mau enggak ini menjadi unicorn nanti anak-anak muda ini? Kita punya inkubator,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
OJK kini juga sedang berkolaborasi dengan perbankan untuk mengembangkan inkubator bisnis startup untuk anak muda.
“Fintech di Indonesia ini maju. Kita punya 4 unicorn, bahkan kita merencanakan 1 decacorn tahun ini,” kata dia.
Mengembangkan bisnis termasuk startup tentu membutuhkan pembiayaan. Maka dari itu, Wimboh menekankan pentingnya menabung, SiMUDA diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Pemuda bagian dari pembangunan ke depan. Sehingga Aksi Muda (SiMUDA) bukan hari ini aja. Tapi, impact-nya akan terus,” tutupnya.