Kincir Angin PLTB Sidrap Bakal Ditambah 50 MW

1 Maret 2018 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTB Sidrap (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
PLTB Sidrap (Foto: Dok. PLN)
ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 75 MW di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah siap beroperasi secara komersial pada pekan ke-3 bulan ini.
ADVERTISEMENT
PLTB Sidrap adalah pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia, dan juga terbesar di Asia Tenggara.
Pembangkit ini akan bertambah besar lagi karena pengembangnya, UPC Renewables, berencana membangun PLTB Sidrap fase II yang berkapasitas 50 MW.
Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, harga listrik dari PLTB Sidrap II akan jauh lebih murah daripada fase pertama.
Listrik dari PLTB Sidrap II kemungkinan bisa dijual ke PLN dengan harga hanya USD 6,8 sen/kWh atau Rp 918/kWh (kurs Rp 13.500). Sebagai pembanding, harga listrik PLTB Sidrap fase I mencapai USD 11 sen/kWh atau Rp 1.485/kWh.
PLTB Sidrab siap diresmikan. (Foto: dok. Humas Kemenko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
PLTB Sidrab siap diresmikan. (Foto: dok. Humas Kemenko Maritim)
Rida menjelaskan, harga jual listrik jadi lebih murah karena UPC Renewables tak perlu membangun infrastruktur pendukung seperti dermaga, jalan, dan jembatan. Semuanya sudah dibangun bersamaan dengan PLTB Sidrap fase I. Biaya investasi yang dibutuhkan jadi berkurang signifikan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin benar-benar perbukitan, sudah ada jalan semua. Untuk PLTB Sidrap fase II sudah ada semua jalannya, infrastrukturnya," kata dia.
Saat ini PLN sedang menghitung apakah tambahan listrik dari PLTB Sidrap dibutuhkan. Power Purchase Agreement (PPA) alias kontrak jual beli listrik juga masih dinegosiasikan oleh PLN dan UPC.
"Kesiapan harga oke. Site oke. Modal oke. Tinggal masuk ke sistemnya," ujar Rida.
Sementara itu, Direktur Eksekutif UPC Renewables Andrew Sutherland mengungkapkan, biaya investasi untuk PLTB Sidrap fase II kurang lebih USD 90 juta atau sekitar Rp 1,215 triliun Lebih kecil dibanding fase pertama yang mencapai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,025 triliun.
Jika sudah tercapai kesepakatan kontrak jual beli listrik dengan PLN, pihaknya siap untuk langsung memulai proyek PLTB Sidrap fase II.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu kami butuh kontrak. Pembiayaan sudah siap, hanya butuh sedikit waktu setelah PPA," tutupnya.