KKP Patenkan 32 Inovasi Perikanan di 2018

27 Desember 2018 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukan udang vaname  yang di budidaya dengan teknologi Microbubble. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukan udang vaname yang di budidaya dengan teknologi Microbubble. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM KKP) telah mematenkan sebanyak 32 inovasi yang dilakukan sepanjang tahun 2018. Angka ini, diketahui meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 7 inovasi.
ADVERTISEMENT
Adapun sejumlah inovasi yang telah dilakukan oleh BRSDM KKP di tahun ini adalah desa inovasi digital 4.0 di Kampung Gabus di Ciseeng, Kampung Sidat di Cilacap, dan Kampung Nila di Sleman. Selain itu, juga ada Inovasi Teknologi Adaptif Perikanan Mina Padi Air Payau (INTAN-AP) Padi Udang Windu di Sulawesi Selatan.
"Kami juga sudah kembangkan lampu LED bagi para nelayan yang dilaunching pada bulan Desember kemarin. Kami juga baru kembangkan inovasi budi daya udang vaname dengan menggunakan teknologi Microbubble Ultra Intensif," kata Kepala BRSDM Sjarief Widjaja di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).
Konferensi pers Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) di Gedung Mina Bahari, Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) di Gedung Mina Bahari, Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
Selain itu, juga ada pakan mandiri Biokonversi yang merupakan ekstrak Albumin dan juga integrasi perairan waduk. Sjarief belum merincikan lagi inovasi lain yang sudah berhasil dia lakukan di tahun ini. Dan untuk beberapa program seperti lampu LED bagi nelayan dalam menangkap ikan, masih baru akan dikembangkan dan diduplikasi secara luas di tahun 2019.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti, kami ingin mengembangkan inovasi dan dorong budi daya perikanan agar bisa menopang skala UMKM di bidang perikanan," tambahnya.
Sedangkan jumlah anggaran BRSDM KKP di tahun 2018 mencapai Rp 1,9 Triliun. Dari angka tersebut, BRSDM telah merealisasikan sekitar 94 persen untuk mengembangkan berbagai inovasi.
"Tapi, kebanyakan dari anggaran kami itu sebenarnya untuk alokasi ke gaji karyawan. Jangan lihat besarannya saja, karena karyawan kami juga banyak," tuturnya.
Sjarief menjelaskan, saat ini karyawan BRSDM KKP ada sebanyak 9.000 orang yang terdiri dari 1.700 peneliti, 1.800 karyawan penyidikan dan pelatihan, dan 5.400 untuk para penyuluh. Jika ditotalkan, anggaran untuk gaji karyawan BRSDM KKP saja sudah mencapai Rp 1,2 triliun.
"Jadi kira-kira Rp 400 sampai Rp 500 miliar itu untuk operation dari research daan edukasi. Sekitar 94 persen sudah direalisasikan dan sisanya, akan kami alokasikan untuk kontrak-kontrak lelang yang kemarin masih sisa. Misalnya, kemarin ada lelang Rp 45 juta dan kami hanya baru mampu lelang dengan harga Rp 40 juta. Sisa-sisa seperti itu kami kumpulkan," jelasnya.
ADVERTISEMENT