KKP: Warga Sulawesi Paling Doyan Makan Ikan

10 Oktober 2018 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
ADVERTISEMENT
Meskipun terus mengalami peningkatan, namun tingkat konsumsi ikan masyarakat di tiap daerah berbeda-beda. Ada wilayah yang masyarakat nya tercatat masih rendah dalam konsumsi ikan, tapi ada juga daerah yang masyarakatnya tergolong tinggi dalam mengkonsumsi ikan.
ADVERTISEMENT
Misalnya daerah Sulawesi yang kemampuan konsumsi ikan masyarakatnya mencapai 60 kilogram per kapita per tahun. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rifky Effendi Hardijanto, mengatakan hal ini disebabkan wilayah Sulawesi banyak dikelilingi oleh laut, sehingga produksi ikan pun cenderung banyak.
"Produksi ikan di Sulawesi itu banyak, sehingga harga pun terjangkau. Produksi ikan di sana mencapai 500 ribu ton per tahun," katanya saat dihubungi kumparan, Rabu (10/10).
Sementara itu, ada juga beberapa wilayah yang tingkat konsumsi ikan nya cenderung rendah, seperti Pulau Jawa dan Lampung. Rata-rata tingkat konsumsi ikan di dua daerah ini hanya sekitar 25 kilogram per kapita per tahun.
"Pulau Jawa dan Lampung itu akses ke laut susah. Sehingga, kalau mereka mau konsumsi ikan, harus dikirim dari wilayah yang banyak memproduksi ikan. Itu kan butuh ongkos yang ujungnya membuat harga ikan juga naik. Akses masyarakat terhadap ikan yang sulit. Nah, ini yang buat tingkat konsumsi ikannya rendah," tambah Rifky lagi.
ADVERTISEMENT
Rifky mengatakan, masyarakat yang berada di wilayah pesisir memang cenderung memiliki tingkat konsumsi ikan yang tinggi. Sebaliknya, masyarakat di daerah yang sulit akses ke laut, tingkat konsumsi ikan nya akan cenderung rendah.
"Makanya, di wilayah seperti Jawa itu, tempe dan tahu pun bisa jadi lauk. Meskipun begitu, bukan berarti tidak bisa kita tingkatkan," timpal Rifky.
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
Dia menjelaskan konsumsi ikan di daerah yang masih rendah tadi bisa saja ditingkatkan dengan budidaya ikan. Karenanya, sinergi dengan direktorat jenderal terkait di KKP sangat dibutuhkan.
"Misalnya kami masuk ke pesantren dan berikan mereka pendampingan serta edukasi untuk membudidayakan produk ikan, seperti lele atau patin. Dulu kan kita tahu kalau patin itu ditangkap liar gitu aja, sekarang bisa dibudidayakan. Secara otomatis, warga pesantren yang jadi produsen tadi bisa jadi konsumen. Sehingga, tingkat konsumsi ikan nya naik karena sebelumnya dia tidak makan ikan jadi makan ikan karena budi daya ikan sendiri," tutup Rifky.
ADVERTISEMENT