Klaim Lompatan Luar Biasa Amran Sulaiman selama 4 Tahun Jadi Mentan

5 Juli 2018 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Amran bagi-bagi ayam. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran bagi-bagi ayam. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amran Sulaiman merupakan salah satu menteri di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo yang belum tergantikan. Sejak diangkat menjadi Menteri Pertanian tahun 2014 silam, Amran secara konsisten merealisasikan sejumlah target yang dia canangkan. Tugasnya sebagai Mentan tinggal tersisa 1 tahun lagi.
ADVERTISEMENT
Selama 4 tahun, Amran mengklaim telah sukses meningkatkan produksi komoditas pertanian. Beberapa di antaranya bahkan sudah diekspor ke berbagai negara. Maka dengan percaya diri, Amran menyebutnya sebagai lompatan luar biasa.
"Kita sudah selesaikan satu per satu dan ini lompatan yang luar biasa," klaim Amran saat temu media di Hotel Putri Duyung Ancol, Jakarta, Rabu malam (4/7).
Ada beberapa prestasi yang dia banggakan. Misalnya Indonesia telah berhasil mengekspor jagung ke Filipina. Di tahun 2017 lalu, realisasi ekspor jagung ke Filipina mencapai 57,6 ribu ton dari total kontrak yang disepakati sebesar 100 ribu ton. Bagi dia, ini adalah prestasi yang luar biasa. Dulunya Indonesia adalah negara yang doyan impor jagung dengan volume impor cukup besar yaitu 3,6 juta ton dengan nilainya mencapai Rp 10 triliun.  
ADVERTISEMENT
"Tahun ini saya minta target ekspor jagung 200 ribu sampai 300 ribu ton," imbuhnya.
Mentan Amran bagi-bagi ayam. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Amran bagi-bagi ayam. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
Lalu, produk pertanian lain yang sudah diekspor adalah bawang merah. Selama tahun 2017 realisasi ekspor bawang merah Indonesia tercatat 7.750 ton ke 6 negara seperti Singapura dan Thailand.
"Kita dulu langganan impor bawang merah dari Thailand, sekarang kita serang balik ke sana (Thailand)," ujarnya.
Lalu yang bikin dia bangga adalah angka kelahiran sapi yang naik signifikan. Dari catatannya, angka kelahiran sapi selama 4 tahun terakhir adalah 4 juta ekor. Dihitung secara rata-rata tahunan, jumlah angka kelahiran sapi saat ini mencapai 1 juta ekor. Angka ini lebih tinggi dari periode sebelum 2014 di mana rata-rata angka kelahiran sapi hanya 180 ribu ekor per tahun.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah hasil kerja keras teman-teman Kementan khususnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan di seluruh Indonesia," ucapnya.
Data-data lainnya adalah Indonesia mampu mengekspor domba hidup ke Malaysia, daging dan telur ayam ke Jepang, hingga beras ke Papua Nugini dan Malaysia. Dia mengatakan capaian ini sebanding dengan angka kemiskinan di desa yang turun, kesejahteraan petani meningkat, dan inflasi rendah.
"Inflasi biasanya penyumbang terbesar pangan. Tahun lalu inflasi 3,6% biasanya kisaran 7%, itu luar biasa kita jaga," jelasnya.