Komisi XI DPR Akan Panggil Sri Mulyani Soal Tak Adanya APBN Perubahan

10 Juli 2018 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melchias Marcus Mekeng (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melchias Marcus Mekeng (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah sudah menegaskan tak akan mengajukan APBN Perubahan pada tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim realisasi anggaran hingga semester I 2018 menunjukkan tren yang positif, di mana target defisit hingga akhir tahun diproyeksikan semakin kecil yakni sebesar 2,12% terhadap produk domestik bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Markus Mekeng mengatakan pihaknya akan meminta penjelasan secara resmi dari pemerintah mengenai keputusan tersebut. Politikus Partai Golkar tersebut mengatakan komisi keuangan dan perbankan rencananya akan memanggil pemerintah dalam waktu dekat.
"Kami nanti di Komisi XI akan pertanyakan kenapa tidak ada perubahan? Pengajuan APBN-P memang inisiasi pemerintah, tapi tetap harus dijelaskan. Minggu depan atau dalam waktu dekat ini rencananya (memanggil Sri Mulyani)," kata Mekeng kepada kumparan, Selasa (10/7).
Anggota Komisi XI Fraksi PKS Ecky Awal Muharam juga mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari pemerintah. Sebab dia merasa beberapa target asumsi makro tersebut jauh dengan kondisi saat ini.
"Dolar AS misalnya, di asumsi Rp 13.400, sekarang kan Rp 14.300. Artinya ada selisih Rp 1.000, itu harus dilihat seberapa besar pengaruhnya ke APBN kita, serta kinerja keuangan dan ekonomi semester II ini bagaimana berdasarkan laporan semester I itu," kata Ecky.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi XI Fraksi Gerindra Soepriyatno mengatakan pihaknya saat ini masih berdiskusi dengan anggota fraksinya terkait langkah apa yang akan diambil. Namun dia memastikan pihaknya menunggu laporan resmi pemerintah terkait kinerja APBN pada semester I 2018.
"Masih nunggu, kami diskusi dulu. Nanti kami lihat di laporan semester I APBN ke DPR," jelansya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan pihaknya tak akan mengajukan APBN-P lantaran realisasi selama semester I 2018 menunjukkan tren positif. Dia mengatakan terjadi pertumbuhan dari sektor perpajakan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Dari sisi makro ekonomi pertumbuhan (ekonomi) semester I diperkirakan 5.1%. Dari sisi penerimaan perpajakan semester PPh non migas tumbuh 14,9%, Itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 6% dan tahun 2016 hanya 7%," katanya.
ADVERTISEMENT