Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kontrak Dagang di Hari Pertama TEI 2018 Capai Rp 73,5 Triliun
25 Oktober 2018 15:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Meski masih hari pertama penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 , namun kontrak dagang dan investasi telah mencapai USD 4,9 miliar. Sedangkan target transaksi yang dibidik di TEI 2018 yaitu USD 1,5 miliar .
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda mengatakan tingginya transaksi itu tak terlepas dengan berbagai upaya yang dilakukan pihaknya utamanya dengan konsep keanakaragamam produk indonesia yang diusung pada TEI 2018 kali ini.
“Di dalam Trade Expo Indonesia selain pameran kita ada regional discussion menampilkan seluruh perwakilan untuk memberi kesempatan transfer knowledge bagaimana mereka memasuki pasar-pasar akreditasi,” katanya di Gedung Nusantara, ICE BSD Tangerang, Kamis (25/10).
Ia juga menyebut dalam TEI 2018 ini, lebih menekankan adanya business matching pertemuan bussiness to bussiness (b2b) antara para pelaku usaha dan buyer. Adapula klinik bisnis yang menyediakan konsultasi bisnis secara cuma-cuma hingga kompetisi start up.
“Start up competition untuk pelaku muda untuk mereka berkeinginan dan penilaian siapa yang layak juara,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kontrak dagang yang terjalin dalam TEI 2018 ditandai dengan penandatanganan 44 nota kesepahaman (MoU) yang disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pada Rabu sore (24/10).
“Misi pembelian di hari pertama pelaksanaan TEI 2018 berhasil memperoleh capaian yang menggembirakan. Sebanyak 44 MoU ditandatangani antara importir mancanegara dengan pelaku usaha/eksportir Indonesia dengan total nilai mencapai USD 4,96 miliar,” kata Enggar.
Ia juga menyampaikan, penandatanganan MoU dilakukan para eksportir Indonesia dengan 33 importir dari 17 negara yaitu Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, Belgia, Prancis dan Austria, China, Belanda, Spanyol, Meksiko, Thailand, Chile, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Filipina, dan Brasil.
ADVERTISEMENT
“Adapun produk-produk yang diminati antara lain furnitur, makanan dan minuman, makanan laut, investasi di situs teknologi dan industri, alas kaki, bahan kimia, dan rempah-rempah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, TEI 2018 yang digelar hingga 28 Oktober 2018 dibagi ke dalam tujuh zonasi, yaitu Pangan Nusa di Hall 1 dan 10, produk gaya hidup dan kerajinan di Hall 2, furnitur di Hall 3, produk-produk kreatif dan jasa di Hall 3A, produk-produk manufaktur di Hall 5 den 6, produk-produk makanan dan minuman di Hall 7 dan 8, serta produk-produk unggulan daerah di Hall 9.
Ada sebanyak 300 produk dan jasa yang dipamerkan dalam delapan zona. Seperti kuliner nusantara, produk kerajinan tangan dan gaya hidup, perabotan, produk dan layanan kreatif, produk manufaktur, produk industri strategis, produk makanan dan minuman, serta produk unggulan lokal.
ADVERTISEMENT