Korea hingga Hungaria Tawari RI Teknologi Bayar Tol Tanpa Berhenti

28 Maret 2019 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Danang Parikesit. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Danang Parikesit. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menerapkan Multi Line Free Flow (MLFF), atau kebijakan bayar tol tanpa harus berhenti tapping di gerbang jalan tol.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, berbagai negara saat ini beramai-ramai menawarkan teknologi MLFF untuk dipakai di Indonesia.
"Yang sudah menyatakan minat cukup banyak dari negara-negara lain. Ada Korea, Hungaria, Austria, hingga Jepang," ujarnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (28/3).
Jelang dioperasikan, saat ini terdapat 2 badan usaha yang telah melakukan uji coba MLFF, yakni Jasa Marga dan Marga Mandala Sakti di 6 gerbang jalan tol yang ada di Jakarta dan Banten.
Menurut dia, Jasa Marga menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFId). Adapun dalam teknologi RFId, pengguna harus memiliki aplikasi Flo di handphone. Jelang masuk jalan tol, aplikasi itu wajib dihidupkan. Nantinya reader di gerbang tol akan mendeteksi dan membuka gerbang secara otomatis.
Sejumlah kendaraan mengantre untuk membayar tol di Gerbang Tol Pondok Ranji, Jakarta, Selasa (19/3). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Sementara untuk Marga Mandala Sakti memakai teknologi Dedicated Short Range Communication (DSRC), di mana harus ada On Board Unit (OBU) di kendaraan, kemudian alat pembaca di atas gerbang tol akan membaca ketika mobil akan melintas, dan membuka gerbang secara otomatis.
ADVERTISEMENT
"Mereka sekarang sedang melakukan uji kelaikan, mereka berjanji 6-8 bulan selesai. Nanti kita bandingkan untuk mencari teknologi paling baik," jelas Danang.
Dia pun membeberkan, teknologi yang diperkenalkan negara lain itu akan dijadikan perbandingan dengan teknologi yang sedang diujicoba. Diharapkan akhir tahun ini sudah diputuskan teknologi yang akan dipakai.
"Baik front end maupun back end-nya itu akan diputuskan akhir tahun ini, targetnya Pak Menter agar tahun ini kita menetapkan skema pengadaannya," ucapnya.