OVO dan GoPay Punya Peluang Bisa Dipakai Bayar Tol

28 Maret 2019 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintasi Gerbang Tol Pondok Ranji, Jakarta, Selasa (19/3). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintasi Gerbang Tol Pondok Ranji, Jakarta, Selasa (19/3). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menerapkan Multi Lane Free Flow (MLFF), atau kebijakan bayar tol tanpa harus berhenti tapping di gerbang tol.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, dalam kebijakan itu dibutuhkan financial technology (fintech) untuk menyimpan dana pengguna tol dalam dompet digital.
Cara pakainya yakni saat kendaraan melintasi gerbang tol, saldo dalam dompet digital akan berkurang. Saat uji coba MLFF pada pekan lalu, Jasa Marga menggandeng dompet digital milik BUMN, LinkAja.
Dia pun menegaskan dompet digital yang akan dipakai dalam teknologi itu tak hanya LinkAja, melainkan juga membuka kesempatan bagi dompet digital lain, seperti GoPay dan OVO.
Fitur top up saldo GoPay di aplikasi GOJEK. Foto: Aditya Panji/kumparan
"Kami membuka kesempatan fintech untuk masuk. Unicorn lokal itu (GoPay dan OVO) kalau mau masuk kami persilakan," katanya di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (28/3).
Meski demikian, menurut dia, pihaknya memiliki persyaratan jika ada dompet digital yang ingin masuk, yakni data pengguna tol harus tersimpan tak memastikan tak ada kendala saat transaksi.
ADVERTISEMENT
"Yang penting kinerja transaksi dan pengambilan data itu sesuai dengan kebutuhan. Yang penting data bisa dicollect, bisa dianalisis," ucap Danang.
Pun setelah dana terkumpul, pemilik layanan dompet digital itu harus bisa memastikan uang bisa ditarik oleh badan usaha jalan tol untuk kemudian dipakai untuk pengembalian investasi.