Kredit Digital Kian Menjamur, Bagaimana Nasib Kartu Kredit?

10 Juni 2018 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batasi limit kartu kredit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Batasi limit kartu kredit (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Digitalisasi kini sudah merambah semua lini bisnis di Tanah Air, tak terkecuali layanan kredit digital. Salah satunya adalah AkuLaku, yang memberikan layanan bagi masyarakat yang ingin melakukan kredit tanpa memiliki kartu kredit.
ADVERTISEMENT
General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Steve Martha, mengaku tak khawatir maraknya kredit digital akan menggerus pangsa pasar kartu kredit. Menurut dia, meskipun sama-sama digunakan untuk kredit, keduanya memiliki fungsinya masing-masing.
"Kami belum terlalu terasa ya, karena kalau kartu kredit itu gunanya emang untuk transaksi alat pembayaran," kata kata Steve saat dihubungi kumparan, Minggu (10/6).
Kartu kredit, kata Steve, bukan hanya sebagai penyedia kredit saja, tapi juga sebagai alat pembayaran. Artinya, kredit digital dan kartu kredit memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
"Jadi (kartu kredit) sebagai alat pembayaran memberikan kemudahan kepada masyarakat, enggak usah bawa uang tunai. Karena kartu kredit tujuannya memang bukan untuk berkredit, jadi tujuannya adalah sebagai alat pembayaran," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Steve menuturkan meskipun saat ini fenomena kredit digital mulai mulai menjamur, pihaknya tetep optimistis orang-orang masih banyak yang bertransaksi menggunakan kartu kredit. Ia juga membidik pertumbuhan transaksi hingga akhir tahun ini berkisar 5-10%.
"Kalau setahunnya kami perkirakan kenaikan hanya sekitar 5-10%. Ini lebih besar karena tahun kemarin rata-rata transaksi Rp 21 triliun setiap bulan. Dalam satu tahun kurang lebih skeitar Rp 230-an triliun," ujarnya.