Kredit Ultra Mikro Kini Bisa Cair Melalui Go-Pay hingga Bukalapak

11 Desember 2018 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warung jajanan di Kebun Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warung jajanan di Kebun Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menggandeng empat penyedia jasa sistem pembayaran yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI), untuk mencairkan pembiayaan kredit ultra mikro (UMi). Ini merupakan langkah digitalisasi yang dilakukan pemerintah untuk sektor tersebut.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini digitalisasi UMi masih dalam tahap uji coba. Dia mengatakan adanya terobosan finansial teknologi dalam sistem pembayaran tersebut, diharapkan dapat menyentuh lebih banyak pengusaha mikro hingga level akar rumput.
"Dengan berkolaborasi, harapannya kita betul-betul bisa penetrasi ke pemain yang betul-betul baru dan bukan itu-itu aja," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Selasa (11/12).
Adapun mitra yang digandeng pemerintah adalah PT Telkom Indonesia (T-Money), PT Telekomunikasi Selular (T-Cash), PT Bukalapak.com (Bukalapak) dan PT Dompet Anak Bangsa (Go-Pay).
Sri Mulyani mengatakan, dengan adanya digitalisasi pembayaran tersebut memungkinkan terjadinya penetrasi keuangan ke pengusaha kecil, tanpa adanya overhead cost yang sangat tinggi.
Menurut dia, dulu perbankan sekelas BRI mampu menyentuh masyarakat paling bawah karena berani ekspansi dengan membangun kantor-kantor cabang hingga ke pelosok daerah. Namun hal tersebut membutuhkan biaya yang sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
“Eksistensi BRI akan disaingi dengan fintech yang bahkan tidak perlu buka kantor cabang. Kantor cabangnya adalah smartphone yang bisa langsung koneksi. Ini menjungkirbalikkan konsep penetrasi keuangan yang selama ini butuh modal besar,” ujarnya.
Peluncuran Ekosistem Digital Pembiayaan Ultra Mikro di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (11/12). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Ekosistem Digital Pembiayaan Ultra Mikro di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (11/12). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Dengan mudahnya pembiayaan lewat digitalisasi tersebut, diharapkan juga semakin membuka peluang bagi banyak pihak. Apalagi selama ini menurut Sri Mulyani, kebanyakan para pengusaha mikro adalah perempuan atau ibu rumah tangga yang memiliki keinginan untuk mendapat penghasilan tambahan.
“Jadi teknologi menghilangkan barrier dari potential entrepreneur yang ada di level grassroot ke level beneran entrepreneur. Pembiayaan UMi pada kelompok terkecil ini bisa menjangkau mereka,” tandasnya.
Adapun digitalisasi tersebut dilakukan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Informatika.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan pembiayaan UMi bisa mencapai Rp 1,8 triliun. Adapun pada tahun depan pemerintah menganggarkan pembiayaan UMi mencapai Rp 3 triliun.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Marwanto Harjowiryono, mengatakan hingga saat ini penyaluran pembiayaan UMi sudah dilakukan tiga kali. Pembiayaan telah diterima oleh 608.000 pelaku usaha mikro. Adapun besaran pembiayaan maksimal Rp 10 juta.